View Full Version
Senin, 07 Jan 2013

Dengan Alasan Sakit Perut, Irfan Idris Tak Hadiri Bedah Buku Tadzkiroh

JAKARTA (voa-islam.com) - Bedah buku Tadzkiroh II karya ustadz Abu Bakar Ba’asyir di Taman Ismail Marzuki sedianya menghadirkan beberapa pembicara, seperti; ustadz M. Achwan (Amir Binniyabah JAT), ustadz Abu Fida, Lc, Harits Abu Ulya (Direktur CIIA) dan Prof. Dr. Irfan Idris (Direktur Deradikalisasi BNPT).

Namun amat disayangkan, ternyata Prof. Dr. Irfan Idris yang sudah diundang jauh-jauh hari batal hadir dengan alasan sakit. Sebagai pengganti, maka diutuslah KH. Muslih Nasuha dari MUI Pusat.

Direktur CIIA, Harits Abu Ulya selaku salah satu pembicara, sebelumnya telah menduga bahwa Irfan Idris tidak akan hadir.

“Saya sebenarnya juga tidak yakin Irfan Idris ini hadir, makanya saya berkali-kali tanya teman-teman JAT benar ngga Irfan Idris mau hadir? saya berharap sekali di mau hadir, ngga tahunya sakit perut. Jadi kita doakan semoga cepat sembuh sakit perutnya, sehingga siap menghadiri tantangan-tantangan berikutnya.,” ucapnya di hadapan ratusan kaum muslimin yang hadir dalam bedah buku tersebut, Ahad (6/1/2013).

...Jadi tidak fair menurut saya, diundang jauh hari, kemudian alasannya sakit apalah, jadi kalau bohong moga-moga sakit perut beneran

Menurut Harits, seharusnya acara seperti ini bisa dimanfaatkan menjadi ajang diskusi yang baik dan jika pihak BNPT ingin jujur memahami pemikiran ustadz Abu Bakar Ba’asyir.  

“Ini salah satu kesempatan sebenarnya kalau orang mau jujur, ikhlas memahami ustadz Abu Bakar Ba’asyir, konsepnya seperti apa? Harusnya mereka hadir. Apalagi BNPT memang eksistensinya untuk mereduksi pemikiran-pemikiran seperti ini,” tuturnya.

Dengan demikian, ketidakhadiran Irfan Idris dari BNPT amat tidak fair, padahal sudah diundang sejak lama oleh pihak panitia.

“Jadi tidak fair menurut saya, diundang jauh hari, kemudian alasannya sakit apalah, jadi kalau bohong moga-moga sakit perut beneran. Jadi tolong sampaikan, di sini ada intelijennya BNPT, saya tahu. Kita tunggu di tantangan berikutnya kita ketemu, diskusi, terkait dengan konten-konten seperti buku ini,” pungkasnya. [Ahmed Widad]


latestnews

View Full Version