View Full Version
Selasa, 14 May 2013

Begini Cara Menegakkan Syariat Islam yang 'Diridhoi' BNPT

JAKARTA (voa-islam.com) - Kepala BNPT, Ansyaad Mbai mengaku mendukung Syariat Islam. Namun yang menjadi persoalan bagi BNPT adalah cara-cara menegakkan Syariat Islam itu sendiri.

Ansyaad Mbai tak setuju jika penegakan syariat Islam melalui jihad yang biasa disebut BNPT sebagai kekerasan.

Ia pun menceritakan pertemuannya dengan salah seorang narapidana terorisme, dimana ia menegaskan sebagai seorang Muslim tentu mendukung Syariat Islam.

“Bapak Islam? Bapak juga haji kan? Iya. Bapak setuju ngga sama syariat Islam? Saya Muslim pasti setuju. Lho kalo gitu, kita sama pak. Tapi kenapa kalau saya lihat di tv anti benar dengan Syariat Islam itu? Saya bilang, bukan syariat Islam. Semua Muslim pasti setuju dengan Syariat Islam, tapi caranya gimana? Yang saya lawan, yang pemerintah lawan, yang para ulama-ulama moderat itu lawan adalah karena syariat Islam itu anda lakukan kekerasan,” kata Ansyaad Mbai saat menjadi narasumber Dialog Ormas-ormas Islam Dalam Mempertahankan NKRI, di Sahid Hotel, Jakarta Pusat, pada Sabtu (11/5/2013).

...Bapak Islam? Bapak juga haji kan? Iya. Bapak setuju ngga sama syariat Islam? Saya Muslim pasti setuju...

Ansyaad Mbai pun mengaku pernah bertemu dengan salah seorang buronan PBB yang kini masih bebas berkeliaran di Indonesia.

Buronan internasional itu disebut-sebut sebagai menantu ustadz Abdullah Sungkar, namun bukannya ditangkap, Ansyaad justru hanya mengajaknya berdialog sebanyak 7 kali tentang Syariat Islam.

“Saya juga sudah ketemu sebanyak 7 kali dengan orang buronan PBB nomor 1, orang Indonesia kebetulan orang Buton pak. Ini dia mantunya Abdullah Sungkar. Pintar Bahasa Arab, dia pelatihnya para teroris di Afghanistan, dia angkatan satu, karena pintar Bahasa Arab, pintar Bahas Inggris. Saya tidak sebutkan orangnya, karena masih aktif di Jakarta, dia pimpinan salah satu ormas di Jakarta. Saya ketemu dia; tapi gimana pak? Bapak nangkapin orang yang mau menegakkan Syariat Islam. Tidak itu keliru, kita tidak bermusuhan dengan itu, tapi kekerasan,” ungkapnya.

Menurut Ansyaad Mbai yang mengaku mendukung Syariat Islam, cara penegakkannya tidak boleh menggunakan kekerasan (jihad, red).

...Sekarang kenapa anda susah-susah? Dikejar-kejar Densus anda, anda melawan ditembak. Jadilah Parpol selesai urusan kita

Namun cara yang ‘diridhoi’ BNPT adalah dengan menggunakan sistem Demokrasi melalui partai politik. Bahkan jika ada yang bersedia masuk Parpol BNPT pun bersedia membantu.

“Silahkan anda dengan cara-cara yang beradab; ikut saja parpol atau bikin parpol. Toh, banyak parpol yang juga Syariat Islam, tidak dilarang itu, tidak ditangkap. Sekarang alam demokrasi, anda bikin parpol, anda jadi anggota DPR, bicaralah di Senayan; saya mau syariat ini, saya mau negara ini, boleh tidak ada yang tangkap. Saya bantu anda untuk masuk ke jalur itu, silahkan,” jelasnya.

Ia pun membujuk mereka yang selama ini menjadi buron, urusan dengan BNPT selesai jika memperjuangkan Syariat Islam melalui Parpol.

“Sekarang kenapa anda susah-susah? Dikejar-kejar Densus anda, anda melawan ditembak. Jadilah Parpol selesai urusan kita,” imbuhnya. [Ahmed Widad]


latestnews

View Full Version