View Full Version
Rabu, 15 May 2013

Akibat Kebrutalan Densus 88, Anak & Istri Iwan Sasongko Trauma Berat

KENDAL (voa-islam.com) – Kebrutalan dan perilaku tak manusiawi Densus 88 saat “menculik” seseorang yang baru diduga sebagai teroris kembali menelan korban. Tak hanya kepada terduga sendiri, keluarga dan sanak saudara seseorang yang diduga teroris kerap kali juga menjadi korban aksi biadab Densus 88.

Kali ini efek negatif dari kekejian Densus 88 dalam menangkap terduga teroris terjadi kepada anak pertama dan istri Purnawan Adi Sasongko alias Iwan. Hasan (6 tahun), anak pertama Iwan mengalami syok dan trauma berat setelah dibentak-bentak sambil ditodong senapan laras panjang Densus 88.

Sedangkan Kussetyorini atau yang lebih akrab disapa Bu Rini, istri Iwan mengalami trauma dan takut keluar rumah setelah dibentak-bentak oleh Densus 88, dan tidak diperbolehkan memakai jilbab saat dirinya hendak dibawa keluar kerumah tetangganya karena Densus 88 ingin menggeledah rumah kontrakannya.

...Ini mas kebiadaban Densus kemarin. Sampai mau keluar rumah jemur pakaian aja, Bu Rini masih takut karena trauma...

Ketika Bu Ida (nama samaran) mengantar team voa-islam.com untuk menemui Bu Rini disebuah rumah di Rowosari Kendal, memang begitu terlihat syok, trauma berat dan menangis terus. Jangankan untuk keluar rumah, diambil gambar dan ditanya wartawan saja Bu Rini mengaku takut.

“Ini mas kebiadaban Densus kemarin. Sampai mau keluar rumah jemur pakaian aja, Bu Rini masih takut karena trauma. Sedangkan anaknya yang barep (pertama -red) sekarang diungsikan kerumah neneknya di Weleri,” kata Bu Ida yang merupakan tetangga dan teman seprofesi sebagai guru SDIT, pada Minggu (12/5/2013).

Untuk itu Bu Ida meminta pihak terkait seperti Komnas HAM atau Komnas Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk memperhatikan hal ini dengan sungguh-sungguh. “Jika yang dijadikan target itu bapaknya, harusnya anak dan istrinya jangan diperlakukan seperti ini. Densus ini punya otak gak?,” tutur Bu Ida penuh geram.

...Kemarin yang saya lihat itu dia (Hasan -red) masih ketakutan. Sampai untuk kembali kerumahnya saja di Tambaksari juga masih gak mau...

Sementara itu, Pak Ahmad yang merupakan tetangga dari orangtua Iwan di Kelurahan Payung, Kecamatan Weleri, Kabupaten Kendal mengungkapkan bahwa Hasan sepengetahuan dirinya masih tidak mau kembali kerumahnya sendiri dan terlihat ketakutan.

“Kemarin yang saya lihat itu dia (Hasan -red) masih ketakutan. Sampai untuk kembali kerumahnya saja di Tambaksari juga masih gak mau dianya,” ujarnya yang ditemui voa-islam.com pada Senin (13/5/2013) di Weleri. [Khalid Khalifah]


latestnews

View Full Version