View Full Version
Ahad, 18 Aug 2013

MPSI: Pembantaian di Mesir, Umat Islam harus Tinggalkan Demokrasi

Pernyataan Sikap

Masyarakat Peduli Syariah Bekasi

terhadap Kekejaman Pemerintah Sementara Mesir terhadap Kaum Muslimin

Fakta:

  1. Bahwa telah terjadi pembunuhan massal secara sistematis yang dilakukan oleh militer Mesir bekerja sama dengan Kristen Koptik, Kaum Liberal, dengan didukung oleh Partai Salafi Mesir dan beberapa negera Arab pada hari Rabu 14 Agustus 2013 sehingga jumlah korban pembantaian yang dilakukan pasukan keamanan dan militer Mesir saat menguasai lapangan Rabiah Adawiyah mencapai lebih dari 2600 orang dan puluhan ribu terluka.
  2. Bahwa berdasarkan informasi yang shahih masjid-masjid di sekitar kawasan berubah menjadi rumah sakit-rumah sakit lapangan. Sementara itu pasukan keamanan membakar rumah sakit lapangan yang ada di lapangan Rabiah Adawiyah. terdapat dugaan  kuat bahwa militer menyembunyikan jasad para korban untuk menutupi pembantaian yang dilakukan pasukan keamanan Mesir. Berdasarkan informasi Televisi Aljazeera mengutip dari direktur rumah sakit lapangan, Dr. Yahya Makiyah, bahwa pasukan militer dan kepolisian Mesir memblokade rumah sakit lapangan di Rabiah Adawiyah dengan kawat berduri kemudian menembakkan meriam dan peluru gas air mata. Kemudian mereka menyerbu rumah sakit dan mengeluarkan tim medis berserta korban luka seraya membiarkan jasad korban yang gugur di dalam rumah sakit lapangan tersebut (sumber: www.eramuslim.com).
  3. Bahwa telah terjadi pembunuhan massal sebagaimana diungkapkan oleh Direktur Rumah Sakit Lapangan bahkan lebih sadis lagi kemudian dilakukan pembakaran jasad korban, lalu dengan tangan dingin kemudian dibawa ke rumah sakit sebagai upaya untuk menyembunyikan kejahatannya.

 

Nash:

  1. Kekejaman tentara Mesir dengan tanpa tedeng aling-aling telah menghina keputusan bersama hasil penunjukan Presiden Mursi sebagai presiden resmi Mesir, adalah melanggar kesepakatan atau telah melakukan pengkhianatan, padahal Alloh swt telah melaknat para pengkhianat tersebut (QS Al Anfal: 27).
  2. Penggunaan cara pembunuhan terhadap kaum muslimin tanpa ada nash yang membenarkan untuk itu adalah telah melanggar sabda Baginda Rasulullah saw. Dari Ibnu Mas’ud radiallahuanhu dia berkata : Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Tidak halal darah seorang muslim yang bersaksi bahwa tidak ada Ilah selain Allah dan bahwa saya (Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam) adalah utusan Allah kecuali dengan tiga sebab : Orang tua yang berzina, membunuh orang lain (dengan sengaja), dan meninggalkan agamanya berpisah dari jamaahnya.(Riwayat Bukhori dan Muslim).   Hal ini sesuai dengan aturan Alloh swt : “Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar.” (QS. Al-An’am: 151).
  3. Telah dilakukannya pembersihan etnis dengan membunuh ribuan dan melukai puluhan ribu kaum muslimin adalah perilaku Fir’aun yang sangat kejam dimana Alloh swt melaknat kaum Fir’aun sebagaimana QS An Naaziat ayat 21-24.

 

Menyerukan:

  1. Kepada tentara Mesir, pemerintah sekuler, liberal untuk segera bertaubat atas kekejamannya, meminta maaf dan siap untuk diqishash sebagaimana Alloh swt telah perintahkan dalam QS Al Baqarah: 178 dan Al Maaidah: 45.
  2. Pemerintah Mesir untuk mengembalikan kepemimpinan kapada Presiden yang sah Dr.Muhamamd Mursi.
  3. Seluruh rakyat Mesir untuk kembali kepada Al Qur’an dan Sunnah dengan menegakkan Syariat Islam sebagai dasar negara untuk menjamin kehidupan yang baik, di dunia dan akhirat.
  4. Meninggalkan demokrasi sebagai pedoman hidup yang sudah terbukti tidak menguntungkan kaum muslimin dan akan menjauhkan dari syariah Islam.
  5. Meninggalkan wala’ (kiblat pertemanan) kepada kaum liberal dan kapitalis pimpinan Amerika Serikat dan sekutunya dan menjadikan kaum mukminin sebagai karib dan shahabat dekat.

Demikian tanggapan kami atas kejadian tersebut, semoga Alloh swt memberikan ampunan kepada kita yang terlalu banyak berdiam diri tanpa berbuat apapun dalam membela saudara kita di Mesir.

 

Bekasi, 8 Syawal 1434 H (15 Agustus 2013)

Dr.Ir. Muhammad Nanang Prayudyanto, MSc.

Ketua MPS Bekasi

Fauzan Al Anshari

Staf Ahli


latestnews

View Full Version