View Full Version
Jum'at, 23 Aug 2013

KH Al-Khaththath: Densus Matanya Rabun, Banyak Salah Tangkap Aktivis

BEKASI (voa-islam.com) – Aneh dan ngawur, jika ada fitnah dari media sekuler yang memberitakan anggota Front Pembela Islam (FPI) membunuh polisi yang hendak shalat. Tuduhan media  sekuler lainnya adalah adanya anggota FPI yang menggebuk seorang Kiai kharismatik di Kendal.Akhir-akhir ini banyak berita bohong. Media memberitakan sesuatu tanpa melakukan cek dan ricek.

“Media massa itu ngawur. Jika ada tuduhan dan pemberitaan yang mencoba membentuk opini public, ada anggota FPI (Tasik) yang ditangkap karena membunuh polisi yang mau shalat. Saya belum pernah ada laskar FPI seperti yang dituduhkan media itu. Parahnya, media tersebut tidak lagi melakukan check and ricek,” ujar Sekjen Forum Umat Islam KH. Muhammad Al-Khaththath di depan peserta Munas FPI di Bekasi, Kamis malam.

Bahkan konyolnya lagi, Densus menangkap anggota FPI dengan dua nomor plat yang berbeda. Seperti diberitakan sebelumnya, kejanggalan terjadi ketika orang yang diduga melakukan penembakan terhadap dua anggota polisi di Pondok Aren. Kejanggalan itu adalah saat polisi menangkap pemilik motor Meo  yang tertinggal di TKP. Menurut polisi  pemilik motor yang tercatat di polda dimiliki oleh Iwan yang disebut-sebut sebagai anggota FPI.

Iwan memang mengakui, tapi motor itu sudah dijual. Menarikya motor Iwan bernomor Pol 6630, sedangkan motor yang berada di TKP (milik penembak polisi) bernomor 6632, meski belakangnya memiliki huruf yang sama: DWD. Dengan demikian ada dua nomor plat sepeda motor yang berbeda.

“Densus 88 matanya sudah rabun. Kok bisa salah tangkap.  Sudah densusnya rabun, medianya juga menyiarkan berita bohong. Kenapa akhir-akhir ini banyak berita bohong,” kata Al Khaththath.

Sekjen FUI yang dekat dengan FPI itu mengaku kesal dengan TV One, terutama dengan Karni Ilyas (dalam acara Indonesia Lawyer Club) yang tak diberi kesempatan bicara untuk menjelaskan duduk soal sebenarnya, sekaligus mengklarifikasi atas tuduhan media dengan berita bohongnya terkait kabar adanya anggotaFPI yang terlibat kasus terorisme.    

Al Khaththath menduga dengan banyaknya peristiwa yang ingin mengait-ngaitkan anggota FPI dengan kasus terorisme adalah sebagai bentuk upaya untuk menggagalkan Munas III FPI di Bekasi. [desastian]


latestnews

View Full Version