View Full Version
Senin, 10 Feb 2014

Perangi Singapura; Bunker Bandit dan Koruptor Cina Indonesia

JAKARTA (voa-islam.com) - Singapura membatalkan mengundang pertemuan sejumlah pejabat militer Indonesia, akibat pemerintah memberikan nama kapal perang Indonesia “Usman dan Harun”. Usman dan Harun dianggap teroris oleh Singapura. Padahal, Usman dan Harus sudah ditetapkan sebagai pahlawan oleh pemerintah Indonesia.

Undangan sudah diterima TNI, tapi dibatalkan oleh Singapura hanya lewat ‘sms’ oleh atase pertahanan Singapura di Jakarta. Sungguh ini perlakuan yang sangat tidak beradab.

Tak kurang 100 perwira tinggi Indonesia akan hadir pertemuan di Singapura, dan melihat ‘air show’ internasional. Diantara pejabat tinggi militer Indonesia yang akan hadir itu, Wakil Menteri Pertahanan Letjen Syafri Syamsudin.

Panglima TNI Jenderal Moeldoko membenarkan pihak Singapura membatalkan undangan untuk Indonesia di acara Singapore Air Show.

Moeldoko sendiri tidak mengetahui apa alasan pasti Singapura membatalkan. Walau, pembatalan ini ditengah-tengah protes Singapura, karena Indonesia menamakan KRI dengan Usman Harun.

Singapura menilai Usman dan Harun sebagai teroris yang pernah melakukan penyusupan ke pusat kota Singapura dan meledakkan rumah makan Mc.Donald, sampai akhirnya Usman dan Harun dihukum gantung. Padahal, Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew sudah mengunjungi makam Usman dan Harun di makam Taman Pahlawan Kalibata, Jakarta, Mei, l973. 

Pemerintah Indonesia menjadikan dua orang anggota TNI sebagai pahlawan, dan dimakamkan di makam Pahlawan Kalibata. Usman dan Harun dua orang anggota pasukan khusus (Marinir) yang menyusup ke pusat kota Singapura, dan berlangsung saat terjadinya konfrontasi antara Indonesia-Malaysia. Di mana Singapura masih menjadi bagian dari Malaysia.

"Ada undangan awalnya (untuk TNI), dibatalkan sepihak (Singapura). Tidak apa-apa, silahkan dibatalkan," kata Moeldoko di Gedung DPR, Jakarta, Senin (10/2/2014).

Moeldoko belum mengetahui pasti penyebab pembatalan undangan tersebut. Namun jika hal itu buntut dari protes Singapura atas penamaan KRI Usman Harun, maka sangat tidak tepat. "Pemberian nama ini sudah lama, bukan kemarin-kemarin. Sudah melalui diskusi panjang," tandasnya.

Singapura punya sejarah yang tidak baik dengan Usman dan Harun. Usman dan Harun awalnya anggota Komando Korps Operasi (KKO). Sekarang diganti menjadi Korps Marinir TNI Angkatan Laut. Pada konfrontasi dengan Malaysia era 1963-1966, Usman Harun menyusup ke Singapura dan meledakkan MacDonald House di Orchard Road. Keduanya ditangkap pemerintah Singapura dan dihukum gantung.

Singapura bisa memprotes terhadap Indonesia yang memberikan nama kapal perangnya dengan “Usman dan Harun”, tetapi Indonesia sangat dirugikan oleh sikap Singapura yang terus menolak menandatangani perjanjian ekstradisi, dan Singapura menjadi  pusat ‘bunker’ para bajingan dan koruptor Cina yang lari ke Singapura, dan membawa lari uang Indonesia beratus triliun.Termasuk obligor Cina yang sudah makan uang BLBI Rp 650 triliun, seperti Syamsul Nursalim yang sampai sekarang masih ngendon di Singapura.

Selayaknya pemerintah Indonesia bersikap tegas dan memerangi Singapura yang sudah sangat tidak berguna sebagai negara tetangga, seperti diungkapkan oleh Wakil Ketua MPR, Hajriyanto Thohari dalam wawancara di sebuah telivisi di Jakarta. (dbs/afgh/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version