View Full Version
Sabtu, 09 May 2015

Membantah, Tetapi Jika Dibutuhkan TNI Siap Untuk KPK

Kupang, NTT (Voa-Islam.com)- Kabar bahwa anggota TNI diminta membantu kinerja KPK dalam beberapa kasus yang akan tengah ditangani dibantah oleh Panglima TNI Jendral Moeldoko. Moeldoko mengatakan bahwa kabar itu tidak benar, walaupun ia mengakui lembaga anti risuah tersebut memang seddang membutuhkan beberapa penyedik.

"Tidak ada permintaan dari KPK agar anggota saya menjadi penyidik dalam KPK, namun yang saya tahu hanya untuk mengisi jabatan sekjen," katanya, kepada wartawan, usai memberikan pengarahan kepada sejumlah prajurit TNI dan Kepolisian Indonesia, di Kupang, NTT, Kamis (07/05/2015) seperti yang dilansir dari Antara.

Namun demikian ia menyatakan, tidak menutup kemungkinan anggotanya bergabung ke dalam lembaga KPK karena di jajaran TNI pun ada divisi-divisi hukumnya. Misalkan saja dari Polisi Militer, Oditurat Jendral TNI atau Matra TNI. Akan tetapi jika memang ada dari anggotanya yang tertarik bergabung, maka keanggotaan sebagai prajuri TNI harus ditinggalkan, atau pensiun dini.

Ini kan demi kepentingan negara. Jika negara meminta maka semua prajurit TNI harus siap menjadi bagian dari lembaga itu sesuai syarat-syarat yang ditentukan," katanya. Dan tentunya memenuhi syarat-syarat yang ada.

Saat dipertanyakan permintaan KPK itu sebagai daya saing terhadap institusi Polri, Moeldoko hanya mengatakan bahwa info itu sama sekali tidak benar. Alasannya bahwa apa yang dilakukan oleh TNI dan Polri berbeda tugas.

"Semua lembaga mempunyai tugas masing-masing, baik itu TNI, maupun kepolisian, jadi ini bukan bagian dari untuk menyaingi kepolisian," kata dia. 

Isu permintaan dari KPK untuk menjadikan anggota TNI masuk dalam lembaganya tersebut tersebar, pascapenangkapan penyidik KPK, Novel Baswedan, oleh polisi, beberapa waktu lalu. Baswedan sebelumnya adalah perwira polisi. (Ade Marboen/Antara/Robigusta Suryanto)


latestnews

View Full Version