View Full Version
Kamis, 28 May 2015

Mantan Wagub DKI Jakarta Sebut Lelang Jabatan Hasilkan Pemimpin Buruk

JAKARTA (voa-islam.com)- Mantan Wakil Gubernur Harun Alrasyid mengatakan terjadinya lelang jabatan menyebabkan kemunduran kualitas pada SDM yang ada. “Dulu itu, jabatan sesuai untuk orang-orang yang berkualitas. Tidak seperti saat ini,” ucapnya.

Ia menyebutkan, apa yang terjadi saat ini justeru jabatan dijadikan sebagai alat untuk memperkaya diri, kelompok, atau oknum yang ada di negeri ini. Bisa juga karena tekanan atau sisi politis yang ada.

“Sekarang justeru tergantung dengan uang, bukan kualitas. Bisa juga karena’ancaman’ politik yang ada,” analisanya.

Wakil Gubernur di masa orde baru ini juga menilai, akibat adanya lelang jabatan yang ada seperti saat ini maka muncullah sebuah dorongan untuk menghasilkan orang-orang yang minim kualitas di dalam birokrasi dan penggerogot Negara Indonesia. Belum lagi kepala daerah seperti DKI Jakarta yang menurutnya tidak berkualitas karena ikut menerapkannya.

Jakarta yang dipimpin oleh Basuki Tjahya Purnama telah mengalami banyak lelang jabatan yang menurutnya menghasilkan kisruh di antara birokrasi satu dengan yang lainnya. Hal ini bisa dilihat pada saat di mana seseorang baru menjabat sebentar, namun Gubernur secepat kilat langsung menggantinya dengan “sistem” lelang.

Kualitas pejabat kepala daerah bukan untuk membangun bangsa. Untuk pemerintahan yang bersih saja, Pemda dan pemerintah pusat tidak terpikirkan untuk melakukannya. Lihat saja Jakarta, berantakan. Baru sebentar memimpin namun sebentar pula ia diganti dan dipindahkan,” kritiknya.

Seharusnya, menurut Wagub periode tahun 2000-2003 ini pemerintah bukannya justeru menonjolkan lelang jabatan, melainkan lebih menonjolkan daya kualitas SDM yang ada. misalnya saja menurutnya pemerintah memperhatikan riwayat pendidikannya.

Sehingga pimpinan atau orang yang duduk di dalam birokrat akan sesuai oleh latar belakang juga keahlian karir, bukan asal ambil dan dijadikan pimpinan.

“Sesuai dengan keahlian, pendidikan, juga karir. Bukan asal main comot untuk pimpinan birokrat,” sarannya.

Harun hadir sebagai pembicara, dan ditemani oleh beberapa pembicara lainnya. Di antaranya yang terlihat Salamudin Daeng, Azwar Abubakar, Hatta Taliwang, dan lainnya. Ia hadir pada saat diskusi publik yang diadakan oleh Intitut Ekonomi Politik Soekarno Hatta. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version