View Full Version
Kamis, 28 May 2015

Neolib Mangsa Institusi Negara dengan Ciptakan Lelang Jabatan

JAKARTA (voa-islam.com)- Ekonom sekaligus politisi Fuad Bawazier menyentil UU Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dinilainya banyak titipan kepentingan Asing. Mulai dari sponsornya Bank Dunia (world bank), juga ada hubungannya dengan prasasti politik. Lalu muncullah lelang jabatan yang ada seperti saat ini.

Fuad juga mengakui bahwa dasar persoalan itu awalnya masuk dari partai politik. Di mana salah satu partai politik menjadi pemenang, maka ruang untuk duduk di birokrat terbuka lebar.

“Parpol mulai masuk dari kementerian. Awalnya untuk staff ahli, yang sebetulnya ini adalah jabatan karir. Lalu masuk ke tim ahli, dan akhirnya duduk di staff khusus,” ucapnya saat menjadi pembicara diskusi yang diadakan oleh Institut Ekonomi Politik Soekarno Hatta, kemarin siang (27/05/2015) di Jakarta. Dan ia menyebut hal ini karena di setiap lini birokrat telah terjadi liberalisasi gaya baru, atau neoliberal.

Di saat paham neoliberal telah “menguasai” birokrat, maka urusan selanjutnya akan mudah, sebut saja misalnya pemilu Indonesia yang telah disusupi paham ini. Akan tetapi menurutnya tidak hanya sampai di situ.

Paham neoliberal pun telah merambat hampir ke semua bidang yang ada di Indonesia. Dan sampai peran Negara secara perlahan benar-benar semakin kecil.

Privatisasi BUMN, masuk ke dalam bisnis atau pasar, pendidikan, kesehatan, dan lainnya. Juga sebanyak mungkin agar peran Negara semakin kecil,” ia mengingatkan.

Apa yang disebutkannya di atas merupakan hasil dari refleksi neoliberal yang diinginkan Asing. Yang sesungguhnya, bilamana ada sebuah jabatan kosong namun diisi hanya karena lelang, maka yang terjadi tentunya tidak akan proporsional seorang yang terpilih nantinya.

Bahkan Fuad mengantisipasi jika semua bidang menggunakan proses lelang, misalkan saja sampai menerobos bakal pimpinan tentara dan polisi NKRI. “Hanaya Hankam yang belum ‘diracuni’ neoliberal,” tutupnya singkat. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version