View Full Version
Rabu, 19 Aug 2015

Pengamat: Harapan Publik Meningkat karena Pencitraan Berlebihan dari Pemerintah

JAKARTA (voa-islam.com)- Pengamat politik menilai slogan “Ayo Kerja” ala Presiden Joko Widodo ternyata bernilai kenyataan. Yaitu bahwa selama ini pemerintahannya tidak bekerja. Maka dari itu Joko Widodo merombak kabinetnya.

“Slogan ayo kerja di HUT RI ke-70, sepertinya sekarang pas. Seolah-olah selama ini kita tidak bekerja,” kata Hendri Satria dari Universitas Paramadina beberapa waktu lalu saat menghadiri acara yang didakan oleh Pengurus Pusat HUMANIKA (Himpunan Masyarakat untuk Kemanusiaan dan Keadilan).

Hasil survey publik memang menginginkan pemerintahan Jokowi merombak kabinet. Akan tetapi, polesan yang berlebihan dilakukan oleh elit-elit sangat menjatuhkan kepercayaan masyarakat Indonesia. Sehingga menteri-menteri yang diganti tidak sesuai atau pas dengan keinginan sesungguhnya masyarakat Indonesia.

“Hasil survey Kedai KOPI (Kelompok Diskusi dan Opini Publik Indonesia) sendiri sebenarnya menginginkan menteri yang diganti itu ialah, salah satunya Puan Maharani yang memegang  jabatan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Namun kelihatannya tidak mungkin, karena bila Puan diganti tentunya pemerintahan Jokowi akan bermasalah,” ucapnya.

Menurutnya Puan masih memiliki nilai politis cukup tinggi di antara yang lainnya. Sehingga wajar jika Puan tidak ikut reshuffle.

Perombakan yang telah terjadi ini ia nilai karena berlatar berlakang desakan dari beberapa pihak, atau mungkin juga masyarakat. Sebut saja Luhut Panjaitan yang sebetulnya di dalam pergerakannya sebagai menteri justeru menimbulkan persoalan.

“Di pasar sendiri, perombakan kabinet bernilai negatif. Untuk masuknya Luhut ke kabinet sebenarnya justru membatasi gerakannya dibanding sebagai Staf Kepresidenan yang mempunyai keleluasaan merambah kemana saja.dan reshufle ini hanya sekedar menjawab keinginan publik,” tambahnya.

Acara dihadiri juga oleh Presidium KAHMI MS Ka’ban. Acara yang bertemakan "Reshuffle Ala Jokowi, Ampuhkah ?" dihadiri pula beberapa awak media dari online maupun cetak. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version