View Full Version
Senin, 24 Aug 2015

Bantah Inteli Masyarakat dan Paranoid, Pemerintah Akui Kerjasama dengan CIA

JAKARTA (voa-islam.com)- Sebelum naiknya desus, sempat beredar di kalangan media bahwa pemerintah berencana memata-matai kegiatan masyarakat Indonesia. Bahkan, saking paranaoidnya pemerintah, tim siber dari CIA pun diajak bekerjasama untuk memantau setuap kegiatan masyarakat Indonesia.

Namun  pemerintah menampik akan hal itu yang mengatakan bahwa tim siber dibentuk bukan untuk memantau kegiatan masyarakat Indonesia. “Sistem siber yang akan dibentuk bukan malah untuk memata-matai warga Negara sendiri," kata Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Luhut Binsar Pandjaitan di Jakarta, Minggu (23/08/2015) seperti yang dikutip Antara.

Luhut, yang baru saja diangkat oleh Prsiden sebagai menteri ini mengatakan, badan siber untuk memperkuat sektor pertahanan dan bidang sektor strategis non pertahanan demi memperkuat kedaulatan bangsa.

Untuk memuluskan rencana pemerintah ini, Luhut mengatakan juga akan menggandeng pakar-pakar IT. Alasannya agar pakar IT di semua tempat mampu bekerjasama dengan pemerintah di dalam penyatuan agenda yang telah dirancang.

"Juga pakar IT Indonesia untuk turut mengabdi, sehingga, gerak pemerintah di bidang teknologi informasi akan lebih padu dan seirama. Kita juga sadar bahwa masing-masing lembaga dan perusahaan pemerintah telah memiliki sistem pengamanan siber," ujar Luhut.

Alasan lainnya ia mengatakan, bahwa pembangunan badan siber ini untuk menangkis pelemahan terhadap kepemimpinan Joko Widodo sebagai Presiden RI. Terlebih ia menyatakan untuk menangkal pelemahan yang datang dari luar Negara Indonesia.

"Justru, pembangunan national cyber security (pengamanan siber nasional) ini dimaksudkan untuk menangkis serangan, khususnya dari luar yang bisa memperlemah bangsa," kata Luhut yang juga Kepala Staf Kepresidenan (KSP).

Sebelumnya masyarakat diresahkan kabar bahwa Kantor Staf Presiden mengawasi arus komunikasi warga lewat sistem Big Data yang dikhawatirkan dapat menyedot pembicaraan pribadi pada aplikasi ponsel seperti WhatsApp, Blackberrry Messenger, dan juga jejaring sosial lainnya. (Robigusta Suryanto/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version