View Full Version
Rabu, 09 Sep 2015

Rupiah Mendekati Rp 15.000/1USD, Utang Indonesia $ 304,25 Miliar!

JAKARTA (voa-islam.com) - Nasib rupiah sepertinya tak dapat diselamatkan lagi. Kemarin (Selalsa), sebagian di pasar spot rupiah dijual dengan harga Rp 14.400/1USD. Ini semakin mencemaskan, dan banyak kalangan sudah mulai tidak lagi berani menyimpan rupiah, dan mengganti uangnya dengan dolar.

Menjelang rapat Federal Open Market Committee (FOMC) Amerika Serikat  rupiah kian mencemaskan. Namun, menurut Bloomberg pasar spot, Selasa (8/9), kurs rupiah terhadap USD melemah 0,1% ke 14.280. Sejalan, kurs tengah rupiah di Bank Indonesia (BI) turun 0,36% ke 14.285.

Suluh Adil Wicaksono, Analis PT Millenium Penata Futures, mengatakan, kemarin rupiah sempat tergelincir hingga ke 14.350. Namun ia menduga BI intervensi, sehingga rupiah sedikit membaik.

Depresiasi rupiah akibat cadangan devisa negara yang turun menjadi US$ 105 miliar dari bulan sebelumnya US$ 107 miliar. "BI menggunakan untuk stabilisasi rupiah dan makro ekonomi," ujar Suluh. Persoalannya, upaya BI ini tak mampu menahan koreksi rupiah karena tekanan eksternal kuat.

Trian Fathria, Research and Analyst Divisi Treasury, Bank BNI Tbk menambahkan, pasar mulai khawatir atas membengkaknya utang luar negeri Indonesia. Per triwulan II-2015 utang luar negeri Indonesia US$ 304,29 miliar atau jauh di atas cadangan devisa. Utang Indonesia sudah lebih dari 100 persen dari PDB.

Trian berharap, pengumuman stimulus ekonomi pemerintah hari ini dapat memberi sentimen positif.  Ia menebak, rupiah menguat di 14.250- 14.300. Prediksi Suluh rupiah di 14.250-14.375.

Apakah nantinya dengan kebijakan ekonomi pemerintah bisa meredam gejolak dolar yang semakin menghempaskan rupiah? Sementara itu, rupiah cenerung terus melorot, dan mendekati Rp 15.000/1USD. Nopember ini utang pemerintah dan swasta akan jatuh tempo. Mampukah Jokowi bertahan dengan kekausaannya? (dita/dbs/voa-islam.com)


latestnews

View Full Version