View Full Version
Sabtu, 13 Aug 2022

Anies Berpeluang Diusung Capres 2024 Oleh Partai-partai Ini

JAKARTA (voa-islam.com)--Sembilan partai politik mempunyai peluang mengusung pasangan calon presiden (capres)-calon wakil presiden (cawapres) di Pilpres 2024 dengan membangun kerja sama atau koalisi untuk memenuhi ambang batas pencalonan 20 persen.

Dari dinamika partai-partai yang begitu dinamis hingga saat ini, setidaknya akan ada tiga atau empat poros koalisi pengusung capres-cawapres.

Tiga partai yakni Partai Golkar, PAN, dan PPP telah menjalin dan mengkokohkan kebersamaan menuju Pilpres 2024 dengan membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), tetapi belum definitif menyebut siapa capres unggulannya kelak.

Sementara itu Partai NasDem lebih memilih melakukan penjaringan figur capres terlebih dahulu dengan menyerap suara dari bawah melalui masing-masing DPW NasDem.

Hasilnya muncul tiga nama bakal capres, yakni Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Setelah itu, NasDem bersama PKS dan Partai Demokrat makin akrab menjalin komunikasi politik meski hingga saat ini belum definitif berkoalisi usung capres-cawapres.

Sementara itu, Partai Gerindra telah secara resmi mengusung ketua umumnya, Prabowo Subianto sebagai capres di Pilpres 2024 pada Jumat malam (12/8). Selain itu, Partai Gerindra juga secara resmi berkoalisi dengan PKB yang dideklarasikan Sabtu (13/8).

Sementara itu, PDI-P nampak masih adem ayem, tidak seperti partai lainnya. Meski begitu bukan berarti PDI-P tidak punya sang jagoan untuk digadang maju sebagai capres. Ini hanya soal waktu.

Mencermati hal itu semua, pakar komunikasi politik dari Universitas Jember (Unej) Dr. Muhammad Iqbal mengatakan, merujuk hasil survei dari banyak lembaga survei selama dua tahun belakangan, mengerucut hanya ada tiga nama capres dengan elektabilitas besar.

“Capres Prabowo Subianto di posisi teratas, menyusul persaingan ketat antara Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo,” kata pria yang akrab disapa Cak Iqbal kepada KBA News, Sabtu, 13 Agustus 2022.

Berdasarkan tren survei elektabilitas tersebut, demikian lanjut Cak Iqbal, jika Anies dan Ganjar juga resmi maju sebagai capres, maka Anies akan jadi pesaing terberat bagi Prabowo dibandingkan dengan Ganjar.

Cak Iqbal menuturkan, menjelang akhir masa jabatan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta, sentimen publik makin positif dan tinggi pada capaian prestasi dan kompetensi Anies.

Dalam konteks karakter basis pemilih Anies, kata Cak Iqbal, sejatinya sebagian besar adalah pemilih Prabowo pada dua pilpres sebelumnya.

“Jejaring relawan Anies di seluruh Indonesia belakangan makin banyak dan terkonsolidasi untuk memenangkan Anies. Pemilih Anies menghendaki Anies maju sebagai capres,” tuturnya.

Memang Anies sampai sekarang belum mendapatkan tiket untuk masuk di arena pilpres. Lain cerita jika nanti sudah resmi dapat tiket capres. Peluang Anies jadi pesaing terberat Prabowo akan makin sengit.

Jika Partai Gerindra dan PKB telah menyepakati pencapresan Prabowo, lantas partai-partai apa yang potensial melirik Anies diusung sebagai capres?

“Jika posisi Anies sebagai capres, bukan cawapres, koalisi partai yang dimotori NasDem (melibatkan Demokrat dan PKS) adalah poros partai yang paling potensial,” tandas Cak Iqbal.

Lebih lanjut dikatakan Cak Iqbal, poros KIB hampir mustahil mencapreskan Anies. Poros KIB yang dimotori Golkar, tentu konsisten mencapreskan Airlangga Hartarto.

Sedangkan dari PDI-P, agak susah mengubah political will Megawati yang bersikeras mencapreskan Puan Maharani. Apalagi kian terbaca arah semiotika politik Megawati ketika munculkan narasi usulkan sosok Ratu Kalinyamat sebagai perempuan pahlawan nasional.

“Interpretasi publik atas sosok perempuan pahlawan itu dapat dimaknai sebagai sosok Puan Maharani capres dari PDI-P,” demikian Cak Iqbal.*

Sumber


latestnews

View Full Version