View Full Version
Rabu, 20 Nov 2013

Ilmuwan Palestina, Diculik Mossad & Disekap Dalam Penjara

Gaza City (voa-islam.com) Dr. Samir Hilmi Abd al - Latif al- Baraq , 38 tahun, ahli mikrobiologi Palestina, diculik oleh agen Zionis-Israel, dan disekap dalam penjara  rahasia di " Israel "   sudah lebih tiga tahun. Samir ditangkap oleh agen Mossad, dan berada dalam penjara rahasia, karena dicurigai memiliki hubungan dengan jaringan dengan Al - Qaeda".

Dr. Al - baraq menerima gelar dalam mikrobiologi di Pakistan . Zionis-Israel menuduhnya sebagai pendukung  al- Qaeda ", dan diduga  direkrut oleh  Ayman al - Zawahiri untuk membuat ”bom biologis " .

Kalangan ilmuwan  Amerika dan Yahudi menjuluki sebagai ilmuwan “teroris”, dan ditangkap pada tahun 2003, serta ditempatkan di kamp konsentrasi di kamp Guantanamo, Amerika . Setelah tiga bulan, dia diserahkan kepada fihak pemerintah Yordania, di mana ia menghabiskan waktu enam tahun di penjara. Setelah " pembebasan dari penjara " , ia dibuang ke Palestina, tapi diculik oleh agen Mossad, saat di pos penyebarangan Allenby pos bulan Juli 2010 .

Sebenarnya, dalam hukum “Israel” , para mikrobiologi itu tidak dapat dikenakan tuduhan dengan kejahatan apapun, dan apa yang disebut sebagai ”penahanan administratif”, hanya berdasarkan  dari “bukti-bukti dikeluarkan oleh  sebuah Yahudi militer yang  tertutup untuk umum.

“Penahanan Administrasi” dapat diperpanjang tanpa batas waktu oleh hukum Zionis. Pengacara Dr.Al - baraq itu , Saleh Mahameed , mengatakan, " Jika dia dituduh  seorang teroris yang mengerikan , mengapa dia tidak pernah dibawa ke pengadilan secara terbuka , dan tidak dibuktikan kesalahan dengan bukti-bukti yang valid?”, ujar Saleh.

“Israel,  pada gilirannya,  hanya berani mengklaim bahwa menyimpan ilmuwan di penjara adalah satu-satunya cara mencegah ancaman terhadap orang-orang Yahudi, karena ada kecurigaan bahwa dia ”mungkin melatih militan di wilayah Palestina memproduksi racun berbahaya".

Target utama Zionis-Israel  dalam perang mereka terhadap Islam adalah ilmuwan Muslim. Itulah sebabnya kelompok-kelompok teroris dari “Israel” telah membunuh lebih dari 400 ilmuwan muslim di Irak. 

Adapun agen  CIA Amerika , mereka menculik, seorang ilmuwan Pakistan terkemuka dibidang mikrobiologi , Dr Aafia Siddiqui, seorang ibu dengan tiga orang anak. Dia dituduh  melakukan “serangan terhadap tentara Amerika” .

Aalia  sekarang dalam tahanan penjara Amerika, dan kehilangan memori akibat kekerasan fisik , psikologis dan seksual. Dia sedang ditahan di sebuah penjara penyiksaan AS bersama-sama dalam satu sel dengan laki-laki . Itulah Demokrasi sejati. 

Pembunuhan ilmuwan Muslim adalah prioritas . Musuh-musuh Islam gunakan tidak hanya melakukan pembunuhan dan penculikansecara langsung, tetapi juga dengan serangan teroris . Sebuah kecelakaan yang mencurigakan  sebuah pesawat penumpang yang membawa ilmuwan terkemuka di fisika nuklir di Turki pada tahun 2007.

Zionis-Israel dan Amerika merupakan negara yang paling jahat terhadap Muslim, dan terus melakukan kejahatannya, sampai Muslim berhasil memotong tangan mereka. Zionis-Israel bukan hanya ilmuwan Islam, tetapi juga membunuh tokoh-tokoh Islam, dan hanya dengan tuduhan sebagai teroris. Seperti Usamah bin Laden, Hakimullah Mesud, Anwar al-Awlaaqi, dan sejumlah tokoh lainnya, di seluruh dunia Islam.

Sementara itu, pasukan Zionis-Israel setiap hari tanpa henti-henti, terus membunuhi Muslim Palestina, dan menghancurkan rumah, kebun, dan berbagai sarana hidup mereka, dan dunia membiarkan Muslim Palestina dihancurkan, tanpa ada peduli.  mashadi/wb

 


latestnews

View Full Version