View Full Version
Rabu, 25 Dec 2013

Polisi Mesir Copot Jilbab Istri Al-Beltagi Saat Berkunjung ke Penjara

KAIRO, MESIR (voa-islam.com) - Istri pemimpin Ikhwanul Muslimin Mohamed al - Beltagi yang kini ditahan mengatakan polisi Mesir menyerang dirinya saat berkunjung ke suaminya di Penjara Tora Kairo.

Sanaa Abdel - Gawwad mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa penjaga penjara telah menyerangnya dan mencopot kerudungnya menyusul perdebatan atas aturan baru yang mengatur kunjungan penjara.

"Kami sudah dicegah dari mengunjungi dia (Mohamed Al-Beltagi-Red) selama lebih dari satu pekan," kata Sanaa Abdel-Gawwad." Kami telah berbaris di luar penjara setiap hari selama lebih dari sepuluh jam tetapi tidak berhasil, sampai kita mendengar tentang aksi mogok makannya, ketika - mengejutkan kami -. Kami akhirnya diizinkan masuk."

Pada hari Senin, al- Beltagi dan pemimpin Ikhwanul lainnya menyatakan mogok makan untuk memprotes penganiayaan oleh otoritas penjara Mesir.

Para tahanan mengutip sebuah sistem baru untuk kunjungan keluarga yang hanya akan mengizinkan para pemimpin Ikhwanul Muslimin yang dipenjara  untuk melihat pengunjung melalui kaca pemisah dan berbicara dengan mereka melalui handset telepon bukan pertemuan tatap muka.

"Kami terkejut oleh sistem baru tersebut, jadi kami menolak kunjungan itu," kata Abdel - Gawwad. "Dan suami saya mengatakan kepada saya bahwa ia mogok makan karena perlakuan buruk yang ia menerima di penjara, di mana ia ditahan di sel isolasi."

Sanaa Abdel- Gawwad menambahkan bahwa al-Beltagi juga mengeluh bahwa selnya seluruhnya tidak memiliki ventilasi.

"Ketika saya meninggalkan dia, aku berada dalam [keadaan] syok, kami berteriak pada petugas keamanan melawan ketidakadilan dan penganiayaan terhadap suami saya," katanya. "Tapi mereka memaksa kami ke sebuah ruangan dan mengatakan mereka akan mengambil anak saya, Anas."

"Ketika saya menolak untuk meninggalkan anak saya, seorang petugas perempuan datang, menyerang saya dan mencopot jilbab saya di hadapan para pejabat keamanan senior, termasuk sipir penjara," tambahnya. "Dia mulai memukuli saya untuk memaksa saya untuk meninggalkan anak saya, tapi saya menolak."

Sanaa Abdel- Gawwad mengatakan bahwa ia telah ditahan di ruangan selama dua jam sebelum seorang pejabat keamanan masuk, secara lisan melecehkannya dan memaksanya untuk menandatangani pernyataan bahwa dia telah menyerang penjaga.

Ibu dan anak tersebut, di borgol, kemudian dibawa ke kantor polisi di mana mereka ditahan selama tiga jam sebelum jaksa membebaskan mereka dengan jaminan.

Sanaa Abdel- Gawwad dan Anas sama-sama dilepas pada Selasa malam dengan jaminan masing-masing sebesar 5.000 pound Mesir (-+Rp.8,5 juta) sambil menunggu penyelidikan untuk tuduhan penyerangan. (st/wb)


latestnews

View Full Version