View Full Version
Senin, 06 Jan 2014

LSM Muslim Malaysia: Editor Katholik Herald Harus Minta Maaf

KLANG, MALAYSIA (voa-islam.com) - Sebuah LSM Muslim Malaysia mengancam akan menggelar protes lebih besar kecuali Editor surat kabat Kahtolik Herald, Pastor Lawrence Andrew meminta maaf atas pernyataannya bahwa gereja-gereja Katolik di Selangor akan terus menggunakan kata "Allah" selama layanan akhir pekan ini.

Salah satu kelompok yang paling vokal tentang masalah tersebut, Sekretariat Solidaritas umat Islam Klang, berkumpul hari Ahad (5/1/2014) di Padang Kelab Sultan Sulaiman, Klang, untuk memprotes penggunaan kata Allah oleh non-Muslim, the Malaysia Insider melaporkan.

Berpidato dihadapan orang-orang yang melakukan protes, ketua bersama dari kelompok tersebut Mohd Khairil Husin mengatakan: "Kegagalan untuk melakukannya akan mengakibatkan Anda (Andrew) menjadi 'tokoh' yang bertanggung jawab atas kemarahan di kalangan umat Islam dan Melayu.

"Kami juga ingin mengingatkan Anda, pak, seruan kami untuk Anda untuk meminta maaf. Batas waktu bagi Anda untuk melakukannya telah berakhir pada 8.30 pagi hari ini."

Meski tidak membawa spanduk protes, orang-orang yang berkumpul berulang kali meneriakkan takbir dalam kesempatan tersebut.

"Kami tidak ingin ada perasaan permusuhan dengan siapa pun," kata Mohd Khairil.

bagaimanapun, ia mengajukan pertanyaan untuk Andrew: Dengan tidak menggunakan 'Allah' dalam ibadah , akankah itu mengurangi kemuliaan agama Anda?"

Mohd Khairil menekankan bahwa "Allah" adalah kata khusus untuk Allah, berarti hanya untuk umat Islam, dan itu bukan terjemahan langsung dari kata "Tuhan".

"Kami kecewa dengan Anda, Pak (merujuk ke Andrew), karena kita merasa bahwa komentar Anda menghasut dan akan menciptakan situasi disharmoni antara Muslim dan Kristen," katanya saat konferensi pers setelah protes.

Dia juga mengingatkan Andrew tentang putusan Pengadilan Banding yang disampaikan oleh hakim Datuk Seri Mohammad Ali Apandi.

"Saya perhatikan dari penelitian cepat di sejarah bahasa Alkitab, jelas bahwa kata 'Allah' tidak muncul bahkan satu kali sebagai nama Tuhan atau bahkan seorang pria dalam Alkitab bahasa Ibrani.

"Nama 'Allah' tidak muncul bahkan sekali dalam baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Tidak ada kata tersebut sama sekali dalam bahasa Yunani Perjanjian Baru."

"Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kata atau nama 'Allah' bukan merupakan bagian integral dari iman dan praktek Kristen, khususnya yang dari Gereja Katolik Roma." (st/tmi)


latestnews

View Full Version