View Full Version
Selasa, 07 Oct 2014

AS Telah Habiskan $ 1,1 Miliar Untuk Perangi Islamic State di Irak dan Suriah

WASHINGTON (voa-islam.com) - Pentagon telah menghabiskan sebanyak $ 11 miliar (-+ Rp. 13,3 trilyun) untuk operasi militer AS melawan mujahidin Islamic State (IS) di Irak dan Suriah sejak misi itu dimulai pada pertengahan Juni.

Biaya besar ini termasuk lebih dari $ 62 juta saja untuk serangan udara Angkatan Laut dan rudal jelajah Tomahawk.

Komando Sentral AS, dalam data yang dirilis Senin (6/10/2014), mengatakan bahwa Angkatan Laut telah menjatuhkan sekitar 185 amunisi, termasuk 47 rudal jelajah yang diluncurkan dari kapal-kapal perang di wilayah tersebut. Komando Pusat mengatakan jet tempur Angkatan Udara telah meluncurkan hampir 1.000 rudal. Data yang dirilis Senin mencuatkan jumlah $ 62 juta yang dihabiskan untuk amunisi Angkatan Laut, tapi tidak memberikan perkiraan biaya untuk amunisi Angkatan Udara.

Sebagian besar biaya Angkatan Laut untuk 47 rudal jelajah Tomahawk yang ditembakkan oleh kapal-kapal perang Amerika di Teluk dan Laut Merah yang menargetkan Khorasan Group, sel Al-Qaidah, di delapan lokasi barat dari kota Aleppo di Suriah. Kelompok Khorasan disebutkan merencanakan serangan segera pada kepentingan Amerika dan Barat, dan itu adalah salah satu target utama dua pekan lalu ketika AS pertama kali memulai serangan udara ke Suriah.

Para pejabat mengatakan serangan udara itu telah menelan biaya rata-rata $ 7 juta hingga $ 10 juta setiap hari sejak Juni.

Biaya operasi dimulai pada tingkat yang jauh lebih rendah pada bulan Juni lalu meningkat ketika serangan udara dimulai di Irak utara pada 8 Agustus. Pada akhir Agustus, Pentagon mengatakan biaya rata-rata adalah $ 7.500.000 setiap harinya. Serangan udara diperluas ke Suriah pada bulan September, mendorong perkiraan biaya rata-rata yang lebih tinggi.

Saat ini ada lebih dari 1.300 tentara AS di Irak, termasuk personil keamanan, staf di dua pusat operasi bersama di Baghdad dan Irbil, dan tim penasihat yang bekerja dengan brigade dan unit-unit markas Irak.

Sebuah koalisi dari sekitar 40 negara berpartisipasi dalam operasi pimpinan AS, termasuk beberapa negara Arab yang melakukan serangan udara di Suriah. Beberapa negara Eropa berpartisipasi dalam serangan udara di Irak, tapi tidak di Suriah.

Meski telah menghabiskan biaya trilyunan, perang udara AS terhadap mujahidin Islamic State tidak terlalu efektif untuk menahan gerak laju, terlebih mengalahkan kelompok yang telah menyita petak besar di Irak dan Suriah. Hal ini terbukti dengan hampir jatuhnya kota Kurdi di Suriah yang berbatasan dengan Turki, Ain Al-Arab atau dikenal oleh Kurdi sebagai Kobane, ke tangan Islamic State meski serangan udara terus menargetkan  mereka. (st/tds)


latestnews

View Full Version