View Full Version
Jum'at, 12 Dec 2014

Tokoh Syi'ah Moqtada Al-Sadr Siagakan Milisinya Untuk Perang Melawan IS di Samarra

BAGHDAD, IRAK (voa-islam.com) - Tokoh spritual kuat Syi'ah Irak Moqtada al-Sadr telah menempatkan milisinya dalam kondisi siaga untuk memerangi mujahidin Islamic State (IS) di kota Samarra, rumah bagi sebuah kuil yang disucikan penganut Syi'ah yang kehancurannya delapan tahun lalu menjerumuskan negara itu ke dalam perang agama antara Muslim Sunni dan Kafir Syi'ah.

Kantor Sadr mengatakan pengumuman itu merupakan respon terhadap "kondisi luar biasa dan berbahaya bagi kota suci Samarra dari legiun teroris," referensi bagi mujahidin yang mengepung Samarra.

Dikatakan Sadr telah memerintahkan milisi Syi'ah 'Brigade Keadilan' untuk "sepenuhnya siap untuk menjawab panggilan perang dalam waktu 48 jam" dan menunggu instruksi lebih lanjut. Pernyataan itu tertanggal 10 Desember.

Pusat Samarra berada di tangan tentara Syi'ah Irak dan beberapa milisi Syi'ah beberapa yang telah mempelopori pertempuran pemerintah dipimpin Syi'ah melawan IS yang berfaham Sunni, yang menguasai sebagian besar dari utara dan barat Irak serta petak Suriah.

Brigade Keadilan Sadr meninggalkan kota itu dua bulan yang lalu, tetapi pernyataan terbarunya menyarankan mereka bisa kembali jika mujahidin IS yang ditempatkan dalam pendekatan untuk Samarra mulai mengganggu pada pusat perkotaan itu sendiri.

Samarra memegang simbolis ampuh bagi rakyat Irak. Pada bulan Februari 2006, mujahidin Sunni meledakkan sebuah kuil suci Syi'ah abad kesembilan Imam Askari, memicu serangan balas dendam oleh Syi'ah yang menyebabkan bertahun-tahun kekerasan agama.

Islamic State mengontrol gurun timur dan barat mendekati ke kota itu, yang terletak 125 km barat laut Baghdad.

Tentara Syi'ah mengendalikan jalan dari selatan ke Samarra, tetapi kota Mutasim dan Ishaqi yang mengapit jalan itu sebagian besar dikendalikan oleh IS, sementara telah terjadi bentrokan hebat di desa Mukaishifa ke utara.

Seorang kolonel di komando operasi militer Samarra mengatakan tampaknya bahwa IS berencana melakukan serangan langsung pada Samarra atau perang atrisi untuk mengalihkan pasukan pemerintah jauh dari pertempuran lebih jauh ke utara untuk kota Tikrit.

Samarra dan Tikrit, bersama dengan kota Beiji, terletak di provinsi Salahuddin. Pasukan pemerintah Syi'ah mengklaim telah berhasil mencabut pengepungan yang dilakukan IS terhadap kilang minyak Beiji, kilang minyak terbesar di negara itu, dan bagian aman dari jalan raya utara-selatan sepanjang Sungai Tigris.

Meski demikian, kendali pasukan pemerintah Syi'ah atas wilayah itu adalah lemah. Hal ini terbukti ketika sebuah konvoi yang membawa Menteri Pertahanan Syi'ah Irak Khaled al-Obeidi diserang mujahidin ketika melewati Beiji hari Senin lalu. (st/tds)


latestnews

View Full Version