View Full Version
Selasa, 23 Jun 2015

AS Bayar Pejuang Sekuler Suriah 250-400 USD Perbulan untuk Perangi Daulah Islam (IS)

AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Departemen Pertahanan AS (Pentagon) membayar sejumlah uang untuk para pejuang oposisi sekuler Suriah yang sedang dilatih untuk melawan mujahidin Jabhat Al-Nusrah dan Daulah Islam (IS), kata seorang pejabat pentagon.

Pentagon membayar tunjangan gaji sebesar $ 250 sampai $ 400 (-+Rp. 3-5,5 juta) ketika pelatihan dari kelompok pertama dari sekitar 90 pejuang oposisi sekuler dimulai pada Mei, kata Elissa Smith, juru bicara Pentagon, Senin (22/6/2015).

Pelatihan tersebut, yang akan memakan waktu beberapa bulan, akan menyiapkan sekitar 3.000 pejuang sekuler pada akhir tahun ini, tetapi perkiraan akhir hingga 5400 petempur yang akan siap dalam waktu 12 bulan, kata Smith.

"Untuk keamanan operasional, kami tidak akan mengumumkan ketika pasukan koalisi oposisi Suriah terlatih tersebut masuk ke Suriah," katanya.

Program itu, yang tertunda beberapa bulan karena kesulitan dalam menemukan dan memeriksa detail para pejuang sekuler, terjadi di negara-negara tetangga Suriah, termasuk Yordania.

Para pejuang sekuler itu akan dilengkapi dengan senjata ringan dan akan belajar bagaimana manuver dan berkomunikasi. Mereka terutama akan melindungi kota-kota dan desa-desa mereka dari IS, menurut Pentagon.

Sekitar 6.000 orang telah mengajukan diri untuk mengikuti pelatihan, tetapi hanya 1.500 yang telah lulus seleksi tahap pertama sejauh ini dan sekitar 500 telah ditolak karena berbagai alasan.

Ada masalah dalam melaksanakan program pelatihan di samping perbedaan strategis antara AS dan mitra-mitranya di kawasan itu, termasuk Turki.

AS mengalami kesulitan membawa pejuang sekuler dari Suriah dan melatih mereka di Turki dan Yordania, pejabat Pentagon mengakui pekan lalu.

Salah satu perbedaan tersebut adalah, AS menginginkan pasukan oposisi sekuler terlatih itu nantinya hanya untuk memerangi mujahidin, baik Daulah Islam maupun Jabhat Al-Nusrah serta kelompok jihad lainnya yang AS dan sekutunya anggap sebagai ancaman, sedangkan Turki menginginkan mereka termasuk untuk memerangi rezim Bashar Al-Assad yang telah membantai ratusan ribu penduduk sipil Sunni Suriah. (st/ptv)


latestnews

View Full Version