View Full Version
Kamis, 09 Jul 2015

PBB: Blokade Israel Hambat Rekonstruksi di Jalur Gaza

JALUR GAZA, PALESTINA (voa-islam.com) - Seorang pejabat di PBB menyerukan rezim Zionis Israel untuk mengakhiri pengepungan tidak dibenarkan mereka di Jalur Gaza karena blokade tersebut telah menghambat rekonstruksi di Jalur Gaza satu tahun setelah serangan mereka di daerah itu yang menghancurkan ribuan rumah.

"Blokade tetap di tempat dan efek melumpuhkan Gaza tak bisa dipungkiri, tak dapat dimaafkan," Robert Turner, direktur operasi untuk badan bantuan PBB UNRWA di Gaza, mengatakan kepada wartawan, Rabu (8/7/2015).

Lebih dari 2.500 tewas dalam perang Israel di musim panas tahun 2014 di Gaza dengan lebih dari 500 dari mereka merupakan anak-anak. Puluhan ribu juga mengungsi setelah konflik tersebut, yang juga membawa kehancuran besar di Gaza.

Pejabat PBB menyerukan pencabutan penuh blokade saat ia mengatakan pembukaan kembali sebagian dari perbatasan tidak akan meringankan penderitaan warga Gaza.

Satu tahun setelah perang, rumah dan instalasi di Gaza tetap rata dengan batang-batang baja bengkok dan blok beton masih mengotori tanah di setiap lingkungan.

Pengamat mengatakan pengepungan terus menerus Zionis Israel adalah alasan utama di balik proses rekonstruksi yang tertunda di Gaza, dengan banyak memperingatkan bahwa itu bisa menabur benih konflik di masa depan di daerah tersebut. Sekitar 18.000 rumah dilaporkan hancur atau rusak parah selama perang.

Sebuah laporan PBB bulan lalu mengecam itu sebagai sebuah kehancuran dan penderitaan manusia yang "belum pernah terjadi sebelumnya" yang ditinggalkan oleh perang Israel. Laporan ini juga mencela "senjata berat" yang digunakan di Gaza, mengatakan Israel melancarkan lebih dari 6.000 serangan udara dan menembakkan 50.000 peluru artileri di kantong terkepung tersebut.

Laporan mengatakan gerakan perlawanan Palestina, Hamas, yang mengatur Jalur Gaza, telah merencanakan peringatan perang tahun lalu yang akan diadakan pada hari Rabu. Banyak warga Palestina melihat penerimaan Israel terhadap gencatan senjata pada bulan Juli 2014 sebagai kekalahan besar meskipun penderitaan besar yang ditimbulkan oleh rezim Tel Aviv di wilayah itu, yang merupakan rumah bagi 1,8 juta orang. (st/ptv)


latestnews

View Full Version