View Full Version
Jum'at, 18 Nov 2016

Negara-negara Muslim Kecam Serangan Pemberontak Syi'ah Houtsi pada Kota Suci Makkah

MAKKAH, ARAB SAUDI (voa-islam.com) - Seorang pejabat Saudi tingkat atas mengatakan Kerajaan akan mengambil semua langkah yang tersedia untuk melindungi Dua Masjid Suci dan menekankan pentingnya mengakhiri tindakan agresif yang dilakukan oleh pemberontak Syi'ah Houtsi yang didukung Iran.

Dalam sebuah pidato di pertemuan darurat Organisasi Kerjasama Islam (OKI) di Makkah pada hari Kamis (17/11/2016), Menteri Negara Urusan Luar Negeri Nizar bin Obaid Madani mengutuk usaha serangan rudal bulan lalu di kota suci.

"Semua Muslim harus mengambil sikap yang jelas dan tegas terhadap serangan ini untuk mencegah Houtsi untuk mengulang upaya ini," katanya.

Sang menteri meminta semua negara-negara Muslim untuk mengambil langkah-langkah terhadap serangan tersebut dan untuk mencegah setiap upaya berulang serupa.

Dia juga menyerukan diakhirinya "tindakan agresif terhadap orang Yaman" oleh pemberontak Syi'ah Houtsi dan milisi yang setia kepada Presiden terguling Ali Abdullah Saleh.

Pemberontak Syi'ah Houtsi menargetkan Makkah pada 27 Oktober dengan meluncurkan rudal balistik. Koalisi Arab mengatakan dalam sebuah pernyataan sebelumnya bahwa rudal itu jatuh 65 km dari Makkah, dengan jet koalisi menghancurkan peluncur roket di Saada.

Upaya untuk menyerang Makkah dikecam keras oleh para pemimpin dan ulama dari negara-negara Islam.

Serangan itu adalah yang pertama dari jenisnya sejak awal operasi Decisive Storm di Yaman. Pemberonak Syi'ah Houtsi bagaimanapun masih mengancam perbatasan selatan kerajaan dengan rudal.

Delegasi Iran tidak menghadiri pertemuan darurat OKI yang digelar Kamis. Maha Akeel, direktur Departemen Informasi di OKI, menegaskan tidak adanya delegasi Iran, dengan kursi Iran tersisa kosong selama pertemuan.

Pelaksana Sekretaris Jenderal, Abdullah Alem, mengatakan bahwa pemberontak Syi'ah Houtsi dan milisi pro Saleh menimbulkan ancaman berkelanjutan untuk kepentingan Yaman. OKI menyatakan kecaman yang kuat terhadap serangan tersebut.

"Saya akan mengkonfirmasi bahwa senjata tidak bisa membuka pintu dialog, sementara kerjasama dengan pihak luar, yang ingin menghancurkan negara kita, akan meningkatkan ketidakstabilan di wilayah ini, (memperdalam) konflik dan memperluas lingkaran krisis. pertemuan kami di Makkah bertujuan untuk mengkonfirmasi tanggung jawab historis kita terhadap kota suci ini, "kata Alem.

Pertemuan menteri luar negeri OKI pada Kamis merekomendasikan pembentukan tim kerja dari komite eksekutif OKI untuk meninjau langkah-langkah untuk mencegah terulangnya serangan tersebut. Mereka mengirim surat kepada PBB untuk mengambil prosedur internasional untuk melindungi tempat-tempat suci. Semua menteri luar negeri sepakat untuk meningkatkan persatuan negara-negara Islam.

Manea Al-Mutairi, penasihat menteri luar negeri Yaman, mengatakan senjata milisi Houtsi 'mewakili ancaman nyata ke wilayah tersebut.

Berbicara kepada Arab News, ia mengatakan bahwa Arab Saudi dan koalisi Arab dapat mengakhiri tindakan agresif Houtsi dan milisi Saleh. Pada saat yang sama, pemerintah Yaman meminta semua umat Islam untuk mengutuk pelanggaran berkelanjutan hukum kemanusiaan yang dilakukan pemberontak Syi'ah kaki tangan Iran tersebut. (st/an)


latestnews

View Full Version