View Full Version
Sabtu, 14 Sep 2019

Partai Oposisi Utama Malaysia Bentuk Aliansi untuk Dapatkan Dukungan Muslim

KUALA LUMPUR, MALAYSIA (voa-islam.com) - Dua partai oposisi utama Malaysia hari Sabtu (14/9/2019) membentuk aliansi yang bertujuan untuk mendapatkan dukungan besar dari mayoritas Muslim di negara itu dan mengancam pemerintah reformis yang masih seumur jagung.

Perdana Menteri Mahathir Mohamad memimpin aliansi untuk kemenangan bersejarah dalam pemilihan tahun lalu, menggulingkan koalisi yang dilanda korupsi yang telah berkuasa selama enam dekade.

Partai utama dalam mantan koalisi yang berkuasa, Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), sejak itu berusaha untuk memperkuat posisinya dengan menjalin hubungan lebih dekat dengan partai yang pernah menjadi saingannya, Partai Islam Pan-Malaysia (PAS).

Pada hari Sabtu para pihak menandatangani pakta untuk bekerja sama dalam apa yang dikatakan para analis adalah upaya untuk memenangkan dukungan dari mayoritas etnis Muslim Melayu menjelang pemilihan berikutnya, yang akan berlangsung pada 2023.

Presiden UMNO Ahmad Zahid Hamidi menegaskan langkah itu tidak akan memperdalam perbedaan ras dan agama.

"UMNO dan PAS akan memastikan bahwa kerja sama ini tidak akan memisahkan, menjauhkan atau membuat musuh dari ras atau agama apa pun di negara yang dicintai ini," katanya seperti dikutip oleh portal berita Malaysiakini.

Sekitar 60 persen dari populasi Malaysia yang berjumlah 32 juta adalah Melayu, tetapi negara ini juga merupakan rumah bagi komunitas etnis India dan etnis Tionghoa substansial yang biasanya tidak menganut Islam.

Tetapi James Chin, seorang pakar Malaysia dari University of Tasmania, mengatakan itu adalah "hari yang menyedihkan bagi mereka yang ingin melihat Malaysia yang progresif, modern, multi-rasial.

"UMNO dan PAS memberi tahu semua orang Malaysia bahwa negara ini milik orang Melayu dan Muslim."

Dia mengatakan pakta itu merupakan ancaman signifikan terhadap koalisi Mahathir, yang memiliki susunan multi-rasial, karena UMNO dan PAS mendapat dukungan kuat di daerah pedesaan. (st/AFP)


latestnews

View Full Version