View Full Version
Senin, 16 Sep 2019

2 Kelompok Pemberontak Sudan Sepakat Lanjutkan Protes

DARFUR, SUDAN (voa-islam.com) - Partai Komunis Sudan dan Gerakan / Tentara Pembebasan Sudan (SLM / A), yang dipimpin oleh Abdel Wahed Mohamed Nour, telah sepakat tentang perlunya melanjutkan gerakan massa dengan mengadakan seminar politik, aksi masa, demonstrasi, aksi duduk dan pemogokan politik juga sebagai pembangkangan sipil.

Kedua pihak juga sepakat tentang perlunya restrukturisasi institusi negara, terutama angkatan bersenjata, layanan keamanan dan polisi, menurut pangkalan nasional baru. Mereka menyerukan untuk membubarkan bekas partai yang berkuasa (Partai Kongres Nasional) dan menyita semua harta dan asetnya.

Mereka menekankan pentingnya membayar reparasi individu dan kolektif untuk para korban perang dan korban genosida yang terjadi dalam kebijakan rezim. Mereka juga menuntut kembalinya para pengungsi ke desa mereka serta kembalinya para pemukim baru yang ada di wilayah Darfur ke negara asal mereka.

Kedua belah pihak menyerukan pembentukan komisi internasional untuk menyelidiki pembantaian yang dilakukan untuk membubarkan para demonstran dalam aksi duduk pada 3 Juni, serta menyerahkan semua penjahat perang dan mereka yang melakukan tindakan genosida dan pembersihan etnis kepada Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).

Sejak 2003, Darfur telah menyaksikan konflik bersenjata antara pasukan pemerintah dan gerakan pemberontak yang telah menewaskan sekitar 300.000 jiwa dan menelantarkan 2,5 juta orang, menurut PBB.

Sejak Juni 2011, Gerakan Pembebasan Rakyat Sudan-Utara (SPLM-N) telah memerangi Pasukan Angkatan Darat Sudan (SAF) di negara bagian Kordofan Selatan dan Nil Biru.

Pada 21 Agustus 2019, Abdalla Hamdok dilantik sebagai perdana menteri untuk masa transisi 39 bulan setelah pemilihan bisa diadakan.

Rakyat Sudan berharap perjanjian masa transisi yang ditandatangani Agustus lalu akan mengakhiri kekacauan yang telah dilakukan negara itu sejak militer menggulingkan Omar Al-Bashir menyusul protes rakyat terhadap 30 tahun kekuasaannya. (st/MeMo)


latestnews

View Full Version