View Full Version
Kamis, 23 Jan 2020

Pasukan Pemberontak Pimpinan Haftar Ancam Tembak Pesawat Sipil di Libya

TRIPOLI, LIBYA (voa-islam.com) - Pasukan pemberontak yang setia kepada jenderal Khalifa Haftar pada hari Rabu (22/1/2020) menyatakan ibukota Tripoli dan wilayah sekitarnya sebagai sebuah "zona larangan terbang" dan mengancam untuk menembak pesawat sipil, Anadolu melaporkan.

Ahmed Al-Mismari, juru bicara pasukan Haftar, mengatakan di media sosial pasukan pemberontak menyatakan daerah terlarang tersebut dari Gharyan, 120 kilometer selatan ibukota Tripoli, ke kota Tarhuna, 90 kilometer barat laut dan pantai Tripoli termasuk bandara sipil Mitiga di ibukota.

Dia mengancam seluruh pesawat, termasuk sipil, di wilayah yang dideklarasikan akan menjadi target yang "sah".

Pemberontak pimpinan Haftar membom Bandara Internasional Mitiga dengan 6 roket Grad pada Rabu pagi.

Pada 12 Januari, pihak-pihak bertikai di Libya mengumumkan gencatan senjata sebagai respon seruan bersama oleh para pemimpin Turki dan Rusia. Tetapi pembicaraan untuk gencatan senjata permanen berakhir tanpa adanya kesepakatan setelah Haftar meninggalkan Moskow tanpa menandatangani perjanjian tersebut.

Pada hari Ahad, Haftar menerima persyaratan di Berlin untuk menunjuk anggota sebuah komisi militer yang diajukan PBB dengan 5 anggota dari masing-masing pihak untuk memantau impelemantasi gencatan senjata.

Sejak penggulingan penguasa diktator Muammar Khadafi pada 2011, dua kursi kekuasaan telah muncul di Libya: pemberontak pimpinan panglima perang Khalifa Haftar di Libya timur, didukung terutama oleh Mesir dan UEA, dan Pemerintah Kesepakatan Nasional (GNA) di Tripoli, yang menikmati Pengakuan PBB dan internasional.

Serangan militer Haftar sejak April tahun lalu terhadap pemerintah Libya yang diakui secara internasional telah merenggut nyawa lebih dari 1.000 orang. (MeMo)


latestnews

View Full Version