View Full Version
Rabu, 05 Aug 2020

Presiden Libanon Sebut Amonium Nitrat Sebagai Penyebab Ledakan Dahsyat di Pelabuhan Beirut

BEIRUT, LIBANON (voa-islam.com) - Presiden Libanon Michel Aoun mengutip amonium nitrat sebagai penyebab ledakan besar hari Selasa di Pelabuhan Beirut yang menewaskan lebih dari 60 orang dan melukai hampir 3.000 orang.

Dalam sebuah postingan di akun Twitter Kepresidenan Lebanon, Aoun mengatakan bahwa menyimpan 2.750 ton amonium nitrat di sebuah gudang tanpa langkah-langkah keamanan tidak dapat diterima.

Dia menekankan bahwa mereka yang bertanggung jawab akan dihukum dengan istilah terkuat.

Sementara itu, pihak berwenang Libanon menyatakan Beirut sebagai "daerah bencana" karena insiden tersebut.

Dewan Pertahanan Tertinggi Libanon telah menyatakan keadaan darurat selama dua minggu di ibukota Beirut.

Seiring dengan keadaan darurat, mengalokasikan dana ke rumah sakit untuk menutupi biaya yang terluka, membayar kompensasi kepada keluarga mereka yang kehilangan nyawa dan memasok gandum setelah kerusakan pada silo gandum dalam ledakan adalah di antara keputusan yang diambil oleh dewan.

Komite investigasi juga telah dibentuk yang akan menyiapkan laporan tentang ledakan dalam lima hari.

Api di sebuah gudang yang berisi bahan peledak di Pelabuhan Beirut menyebabkan ledakan besar, yang meratakan bangunan tiga lantai dan terdengar di seluruh kota dan pinggiran kota.

Setidaknya 63 orang tewas dan lebih dari 2.750 lainnya cedera dalam ledakan itu, kata Menteri Heath Libanon Hamad Hassan, Selasa malam.

Negara-negara tetangga dan regional termasuk Turki menyampaikan belasungkawa mereka dan menawarkan bantuan ke Libanon setelah ledakan itu.

Presiden AS Donald Trump mengklaim bahwa ledakan itu "tampak seperti serangan yang mengerikan," menunjukkan bahwa itu adalah pemboman, bukan kecelakaan. (AA)


latestnews

View Full Version