View Full Version
Sabtu, 24 Oct 2020

ICRC: Tahanan Palestina Yang Melakukan Mogok Makan Memasuki 'Fase Kritis'

TEPI BARAT, PALESTINA (voa-islam.com) - Seorang tahanan Palestina yang melakukan mogok makan selama lebih dari 85 hari sejak penangkapannya oleh Israel memasuki "fase kritis" medis, Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengumumkan Jum'at (24/10/2020).

Maher Al-Akhras, 49, berasal dari Jenin di Tepi Barat bagian utara yang diduduki. Dia telah ditahan sejak 27 Juli di bawah perintah penahanan administratif tanpa dakwaan atau pengadilan dan dapat ditahan tanpa batas waktu. Aksi mogok makannya merupakan protes terhadap perlakuan tidak manusiawi tersebut.

"Lebih dari 85 hari setelah mogok makan, kami prihatin dengan konsekuensi kesehatan yang berpotensi tidak dapat diubah," kata Yves Giebens, kepala departemen kesehatan ICRC di Israel dan wilayah Palestina yang diduduki. Dari perspektif medis, dia memasuki fase kritis.

ICRC mengatakan telah memantau situasi dengan cermat dan mengunjungi Akhras pada hari Kamis. “ICRC mendorong pasien, perwakilannya, dan otoritas kompeten yang terlibat untuk menemukan solusi yang akan menghindari hilangnya nyawa,” organisasi menambahkan.

Bulan lalu, Akhras dipindahkan ke Rumah Sakit Kaplan di kota Rehovot, Israel, di mana dia telah minum air tetapi menolak makanan padat, jelas keluarganya.

Warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki dan Jalur Gaza itu telah melancarkan beberapa demonstrasi untuk menuntut pembebasan tahanan. Mereka juga mengorganisir aksi duduk dan kampanye online untuk menunjukkan dukungan mereka untuknya.

Ada sekitar 5.000 warga Palestina yang ditahan di penjara Israel, 350 di antaranya di bawah penahanan administratif. Pejabat Israel mengklaim bahwa penahanan tanpa pengadilan terkadang diperlukan untuk melindungi identitas para pelaku yang menyamar. (MeMo)


latestnews

View Full Version