View Full Version
Kamis, 21 Jan 2021

Serangan Bom Jibaku Kembar Di Baghdad Irak Tewaskan 28 Orang

BAGHDAD, IRAK (voa-islam.com) - Bom jibaku kembar mengoyak pasar yang sibuk di ibu kota Irak Kamis (21/1/2021), menewaskan sedikitnya 28 orang dan melukai 73 lainnya, kata para pejabat.

Serangan bom jibaku yang langka menghantam kawasan komersial Bab Al-Sharqi di Baghdad tengah di tengah ketegangan politik yang meningkat atas pemilihan awal yang direncanakan dan krisis ekonomi yang parah. Darah mengotori lantai pasar yang sibuk di tengah tumpukan pakaian dan sepatu saat para penyintas mengamati kekacauan yang terjadi setelahnya.

Tidak ada yang langsung bertanggung jawab atas serangan itu.

Militer Irak mengatakan sedikitnya 28 orang tewas dan 73 luka-luka dalam serangan itu dan mengatakan beberapa yang terluka dalam kondisi serius. Pejabat rumah sakit dan polisi mengatakan jumlah korban tewas sebenarnya jauh lebih tinggi, dengan sedikitnya 27 orang tewas dan lebih dari 60 luka-luka. Mereka berbicara dengan syarat anonim karena mereka tidak berwenang untuk memberi pengarahan kepada media.

Kementerian Kesehatan Irak mengumumkan bahwa semua rumah sakit di ibu kota dikerahkan untuk merawat yang terluka.

Serangan itu terjadi ketika pasukan keamanan mengejar dua pelaku bom jibaku yang meledakkan bahan peledak mereka di pasar dekat Tayaran Square, menurut juru bicara militer Yahya Rasool.

Pemboman jibaku menandai yang pertama dalam tiga tahun yang menargetkan kawasan komersial Baghdad yang ramai. Serangan bom jibaku terjadi di daerah yang sama pada 2018 tak lama setelah Perdana Menteri Haidar Al-Abadi menyatakan kemenangan atas kelompok Islamic State (IS).

Tidak ada yang segera mengambil tanggung jawab atas serangan hari Kamis itu, tetapi Irak telah menyaksikan serangan yang dilakukan oleh kelompok IS dan kelompok milisi Syi'ah dalam beberapa bulan terakhir.

Pakar urusan keamanan Irak, Ahmed Al-Nuaimi percaya pemboman baru itu menjadi bukti bahwa sel jihadis aktif telah berhasil menyusup ke ibu kota, di bawah hidung Komando Operasi Baghdad.

Nuaimi menambahkan ke The New Arab bahwa serangan itu menimbulkan kekhawatiran bahwa halaman baru kekerasan jihadis, yang dapat mengarah pada dan menguntungkan retorika sektarian yang diadopsi oleh milisi dan partai Syi'ah, membantu mereka dalam pemilihan mendatang.

Serangan itu serupa dengan yang pernah dilakukan IS di masa lalu. Tetapi kelompok itu jarang bisa menembus ibu kota sejak digulingkan oleh pasukan Irak dan koalisi pimpinan AS pada 2017.

Pemboman kembar pada Kamis terjadi beberapa hari setelah pemerintah Irak dengan suara bulat setuju untuk mengadakan pemilihan awal pada bulan Oktober. Perdana Menteri Mustafa Al-Kadhimi telah mengumumkan pada bulan Juli bahwa pemungutan suara awal akan diadakan untuk memenuhi tuntutan pengunjuk rasa anti-pemerintah.

Puluhan ribu demonstran turun ke jalan tahun lalu untuk menuntut perubahan politik, dan diakhirinya korupsi yang merajalela dan layanan yang buruk. Lebih dari 500 orang tewas dalam demonstrasi massal ketika pasukan keamanan menggunakan peluru tajam dan gas air mata untuk membubarkan massa.

Irak juga bergulat dengan krisis ekonomi parah yang disebabkan oleh harga minyak rendah yang telah menyebabkan pemerintah meminjam secara internal dan berisiko menghabiskan cadangan mata uang asingnya. Bank Sentral Irak mendevaluasi dinar Irak hampir 20% tahun lalu untuk memenuhi kewajiban pengeluaran. (TNA)


latestnews

View Full Version