View Full Version
Jum'at, 22 Jan 2021

12 Pengungsi Tewas Dibunuh Di Kamp Timur Laut Suriah Tempat Anggota Keluarga IS Ditahan

HASAKAH, SURIAH (voa-islam.com) - Perserikatan Bangsa-Bangsa telah melaporkan pembunuhan 12 penduduk kamp pengungsian bagi para anggota keluarga Islamic State (IS), menyoroti "kondisi keamanan yang memburuk" di kamp-kamp di timur laut Suriah.

Menurut juru bicara PBB Stephane Dujarric Kamis (21/1/2021), 12 warga Suriah dan Irak di kamp Al-Hol yang terkenal itu dibunuh sejak awal tahun ini hingga 16 Januari. Di antara mereka yang tewas adalah seorang pengungsi perempuan Irak.

Berbicara di markas besar PBB di New York, Dujarric mengatakan bahwa "peristiwa yang mengganggu ini menunjukkan lingkungan keamanan yang semakin tidak dapat dipertahankan di Al-Hol."

Dia mencatat bahwa situasi yang tidak stabil seperti itu akan "juga membahayakan kemampuan PBB dan mitra kemanusiaan PBB untuk secara aman memberikan bantuan kemanusiaan penting kepada penduduknya."

Kamp pengungsian di timur laut Suriah seperti Al-Hol dan Roj, yang dijalankan oleh milisi Komunis Kurdi dari pasukan Tentara Demokratik Suriah (SDF) dan Unit Perlindungan Rakyat (YPG), menampung pengungsi dan anggota keluarga mantan pejuang kelompok pejuang Islamic State.

Sementara banyak dari mereka yang ditahan di kamp adalah orang asing yang melakukan perjalanan ke Suriah untuk bergabung dengan kelompok tersebut beberapa tahun setelah revolusi Suriah meletus, warga Suriah dan Irak merupakan sebagian besar penghuni kamp. Kamp Al-Hol sendiri dilaporkan menjadi rumah bagi sekitar 62.000 orang.

Meskipun IS sebagian besar telah dikalahkan secara militer dan teritorial, ada kekhawatiran bahwa kamp-kamp itu menahan mereka yang tetap bersimpati terhadap tujuan dan ideologi kelompok tersebut, menimbulkan kekhawatiran bahwa mereka menjadi sarang ekstremisme dan potensi kebangkitan Islamic State.

Ketakutan tersebut diperparah dengan memburuknya kondisi kemanusiaan di kamp tersebut, yang menyebabkan kematian lebih dari 500 penduduk Al-Hol pada tahun 2019.

Pada hari Rabu, Kepala Bantuan PBB Mark Lowcock mendesak otoritas milisi Komunis Kurdi untuk memperbaiki kondisi kamp, ​​mengutip fakta bahwa sebagian besar tahanan adalah anak-anak di bawah usia 12 tahun yang "tumbuh dalam kondisi yang tidak dapat diterima" di tengah "lonjakan kekerasan insiden. "

Lowcock menyatakan bahwa "Tanggung jawab keamanan di dalam kamp berada pada otoritas lokal. Keamanan harus diberikan dengan cara yang tidak membahayakan penduduk atau melanggar hak-hak mereka, dan tidak membatasi akses kemanusiaan." (MeMo)


latestnews

View Full Version