View Full Version
Senin, 25 Jan 2021

6 Tentara Mali Tewas 18 Terluka Dalam Dua Serangan Dekat Perbatasan Dengan Burkina Faso

BAMAKO, MALI (voa-islam.com) - Setidaknya enam tentara Mali telah tewas dalam dua serangan "kompleks dan simultan" di pusat konflik Mali, menurut militer.

Serangan terkoordinasi tersebut terjadi sekitar pukul 3 pagi pada hari Ahad (24/1/2021) di desa Boulkessi dan Mondoro di wilayah Mopti, dekat perbatasan negara dengan Burkina Faso.

"Korban sementara adalah enam tewas dan 18 luka-luka" di antara tentara, kata militer dalam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa serangan itu memicu tanggapan militer yang menyebabkan "sekitar 30 orang tewas di pihak penyerang".

Sekitar 40 sepeda motor dan sejumlah besar perlengkapan militer disita dari para penyerang, tambahnya.

Belum jelas siapa yang berada di balik serangan itu.

Krisis Mali dipicu pada 2012 ketika separatis etnis Taureg, yang bersekutu dengan para pejuang dari cabang Al-Qaidah, melancarkan pemberontakan yang menguasai utara Mali. Tetapi para pejuang kelompok bersenjata dengan cepat mendorong pemberontak Tuareg dan merebut kota-kota utama di utara sampai mereka diusir pada awal 2013 oleh pasukan Prancis, bersama dengan pasukan Mali dan tentara dari negara-negara Afrika lainnya.

Namun, kelompok jihadis yang terkait dengan Islamic State (IS) dan Al-Qaidah telah bermunculan di wilayah tengah dan utara Mali, secara teratur melakukan serangan terhadap tentara.

Pada September 2019, posisi tentara yang sama yang diserang pada hari Ahad menjadi sasaran dalam salah satu serangan paling mematikan yang menghantam Mali sejak 2012, dengan sekitar 50 tentara tewas.

Serangan ganda itu kemudian diklaim oleh Kelompok JINM, aliansi utama di wilayah Sahel yang berafiliasi dengan Al-Qaidah.

Pada hari Kamis, tiga tentara Mali lainnya tewas dalam ledakan bom di daerah Mondoro.
Mopti, Mali - peta

Mali telah menerima dukungan dalam perangnya melawan kelompok bersenjata dari pasukan Barkhane Prancis, yang berjumlah 5.100 tentara tersebar di wilayah Sahel yang gersang.

Selain Mali, pasukan Prancis telah memerangi kelompok bersenjata bersama tentara dari Mauritania, Chad, Burkina Faso dan Niger.

Perserikatan Bangsa-Bangsa juga telah mengerahkan pasukan penjaga perdamaian MINUSMA berkekuatan 13.000 orang ke Mali, yang sering dijuluki sebagai misi "paling berbahaya" badan dunia, setelah menderita 146 kematian sejak didirikan pada 2013. (Aje)


latestnews

View Full Version