View Full Version
Kamis, 28 Jan 2021

Depkeu AS: Islamic State Terus Andalkan 'Pusat Logistik' Di Turki

AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Departemen Keuangan Amerika Serikat memperkirakan bahwa Islamic State (IS) "mungkin memiliki cadangan uang tunai sebanyak $ 100 juta yang tersebar di seluruh wilayah." Tetapi pemerintah AS memiliki visibilitas terbatas ke dalam anggaran IS, sehingga Departemen Keuangan "tidak mengetahui jumlah uang" yang didistribusikan oleh Islamic State selama kuartal terakhir.

Departemen Keuangan melaporkan bahwa IS "sering" bergantung pada pusat logistik di Turki "untuk memindahkan uang ke seluruh dunia, termasuk antara Irak dan Suriah. Pejabat Turki secara berkala mengumumkan penggerebekan terhadap anggota dan pendukung Islamic State, tetapi para jihadis ternyata terus mendapat sumbangan dari jaringan di dalam negeri.

Organisasi tersebut mempekerjakan kurir untuk "menyelundupkan uang tunai", serta hawala dan "bisnis layanan uang" lainnya untuk mentransfer dana. Beberapa dari hasil penjualan masuk ke angka-angka di dalam kamp al-Hawl untuk orang-orang terlantar di Suriah. Tawasul hawala di al-Hawl melayani "anggota IS dan mentransfer pembayaran untuk IS dari luar Suriah."

Analis pemerintah AS menilai bahwa kepemimpinan senior Islamic State (disebut sebagai "inti IS") "mungkin" telah memberikan "sejumlah dana" ke provinsi Khorasan (IS-KP) kelompok tersebut pada "awal 2020". IS-K "terutama menggalang dana melalui sumbangan lokal, perpajakan, dan beberapa dukungan keuangan dari IS-core."

IS-KP juga "mengandalkan hawala, khususnya di Kabul dan Jalalabad, untuk mentransfer dana." Namun, operasi IS-KP mengalami kemunduran setelah pasukan Taliban dan Afghanistan merebut kembali "bentengnya di Nangarhar selatan" pada tahun 2019, sehingga mengurangi "jumlah uang yang dapat diperoleh kelompok tersebut dengan mengeksploitasi sumber daya alam di wilayah ini."

Sejak 2014, pemerintah AS telah menetapkan "92 individu dan organisasi terkait IS" sebagai bagian dari kampanye global untuk mengganggu keuangan kelompok tersebut. (TLWJ)


latestnews

View Full Version