View Full Version
Senin, 27 Jun 2022

Jumlah Anak-anak Yang Tewas Akibat Gempa Di Afghanistan Meningkat Menjadi 155 Orang

GAYAN, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Korban tewas anak-anak dalam gempa dahsyat minggu lalu di Afghanistan tenggara telah meningkat menjadi sedikitnya 155 orang, kata Perserikatan Bangsa-Bangsa ketika cakupan gempa paling mematikan yang melanda negara miskin itu dalam dua dekade menjadi fokus.

Organisasi koordinasi kemanusiaan PBB, OCHA, mengatakan pada hari Ahad (25/6/2022) bahwa 250 anak lainnya terluka dalam gempa berkekuatan 6 yang melanda desa-desa pegunungan di provinsi Paktika dan Khost dekat perbatasan negara itu dengan Pakistan, meratakan rumah dan memicu tanah longsor. Sebagian besar anak-anak meninggal di distrik Gayan, Paktika yang terkena dampak parah, yang masih berupa reruntuhan, beberapa hari setelah gempa.

Penguasa Taliban Afghanistan telah menyebutkan total korban tewas akibat gempa itu sebanyak 1.150, dengan ratusan lainnya terluka, sementara PBB memberikan angka lebih rendah yaitu 770, meskipun badan dunia itu mengatakan jumlah itu masih bisa meningkat.

Gempa itu juga menyebabkan sekitar 65 anak menjadi yatim piatu atau tanpa pendamping, kantor kemanusiaan PBB menambahkan.

Bencana itu—yang terbaru mengguncang Afghanistan setelah puluhan tahun perang, kelaparan, kemiskinan, dan kehancuran ekonomi—telah menjadi ujian bagi kemampuan Taliban untuk memerintah dan kesediaan masyarakat internasional untuk membantu.

Ketika Taliban merebut kekuasaan di Afghanistan ketika Amerika Serikat dan sekutu NATO-nya menarik pasukan mereka Agustus lalu, bantuan asing hampir berhenti dalam semalam. Pemerintah dunia menerapkan sanksi, menghentikan transfer bank dan membekukan miliaran lagi dalam cadangan mata uang Afghanistan, menolak untuk mengakui pemerintah Taliban dan menuntut mereka mengizinkan aturan yang inklusif dan menghormati hak asasi manusia.

Sadar akan keterbatasan mereka, Taliban telah meminta bantuan asing. Meskipun ada kendala pendanaan dan akses, konvoi bantuan mulai mengalir ke provinsi-provinsi terpencil.

Badan anak-anak PBB mengatakan pada hari Senin bahwa mereka bekerja untuk menyatukan kembali anak-anak yang telah terpisah dari keluarga mereka dalam kekacauan gempa. Ini juga telah mendirikan klinik untuk menawarkan kesehatan mental dan dukungan psikologis kepada anak-anak di Gayan yang trauma oleh bencana. (AN)


latestnews

View Full Version