View Full Version
Rabu, 01 Feb 2023

Lebih Dari 1.400 Warga Suriah Terbunuh Oleh Bom Tandan Rusia Dan Rezim Assad

IDLIB, SURIAH (voa-islam.com) - Penggunaan bom curah oleh rezim Rusia dan Suriah telah menewaskan lebih dari 1.400 warga Suriah, sebagian besar warga sipil, menurut sebuah kelompok pemantau terkemuka Suriah.

Laporan Jaringan Hak Asasi Manusia Suriah (SNHR) setebal 43 halaman menyoroti skala pengeboman Rusia dan rezim tanpa pandang bulu di wilayah oposisi di Suriah selama 11 tahun terakhir, termasuk penggunaan bom cluster yang dilarang yang telah menewaskan ratusan anak.

Saat diaktifkan, perangkat ini melepaskan antara 10 hingga 40 bom yang tidak meledak saat terjadi benturan tetapi tetap tidak aktif hingga terjadi kontak, seringkali dengan warga sipil tanpa sepengetahuan yang mengakibatkan kematian atau cedera yang mengubah hidup.

SNHR mencatat 1.435 warga Suriah, termasuk 518 anak-anak, terbunuh oleh perangkat ini antara tahun 2011 hingga 2023 dengan 4.410 warga sipil lainnya terluka, seringkali cacat.

“Setiap serangan munisi tandan berarti bahwa puluhan atau mungkin ratusan sisa, sebanyak 40 persen dari jumlah awal submunisi yang dikerahkan, tidak meledak, meninggalkannya sebagai ranjau darat mini yang mematikan yang dapat merenggut nyawa penduduk di daerah tersebut. ditargetkan," kata Fadel Abdul Ghany, direktur eksekutif SNHR.

“Salah satu alasan yang memaksa kami untuk merilis laporan komprehensif ini adalah fakta bahwa kami telah secara teratur mendokumentasikan kematian dan cedera baru dari sisa-sisa munisi tandan.”

Konvensi Munisi Curah 2008, yang ditandatangani oleh 108 negara tetapi bukan Suriah, melarang penggunaan bom tersebut karena bahaya senjata bagi warga sipil.

Senjata-senjata itu dirancang untuk digunakan dalam pertempuran militer, seperti melawan kendaraan lapis baja di lapangan udara, tetapi Rusia dan rezim Suriah telah mengerahkannya secara ekstensif di wilayah sipil.

Sekitar 42 persen dari bom curah yang dijatuhkan dalam perang Suriah terjadi pada tahun 2016, tak lama setelah Rusia memasuki perang membantu rezim teroris Assad yang hampir kalam dalam pertempurannya melawan oposisi.

Kedua angkatan udara tanpa pandang bulu membom kota dan desa oposisi, dengan bom curah, senjata kimia, dan bom barel yang semuanya digunakan dengan efek yang menghancurkan.

Setidaknya 500.000 telah tewas dalam perang Suriah sejak 2011, sebagian besar adalah warga sipil akibat pemboman dan artileri rezim. (TNA)


latestnews

View Full Version