View Full Version
Senin, 15 Feb 2010

Konvoi Helikopter Terbesar dalam Sejarah Perang Afghanistan

MARJAH (voa-islam.com) - Armada helikopter yang mengangkut pasukan Barat menuju benteng Taliban dalam operasi Marjah ini adalah konvoi terbesar yang pernah dilakukan di Afghanistan.

Gelombang demi gelombang helikopter mendarat di Helmand pusat, menandai dimulainya serangan besar yang ditujukan untuk menghabisi Taliban.

Dua jam sebelum fajar, Chinooks pertama menyapu rendah di atas ibukota distrik Showal lalu memuntahkan pasukan Inggris, Afghanistan dan pasukan Prancis dengan isyarat "D-Day", tanda dimulainya Operasi Moshtarak.

Pesawat menyapu zona pendaratan Pegasus pada pukul 4 pagi waktu setempat dengan tiga Chinooks berisi pasukan Inggris, Afghanistan dan tentara Prancis.

Pendaratan dua hari lalu itu menandai awal serangan yang melibatkan 15.000 tentara Amerika, Inggris dan pasukan Afghanistan di Marjah dan daerah Nad-e-Ali.

Satu jam sebelum tengah malam pemimpin Afghanistan Presiden Hamid Karzai memberikan persetujuan pribadi untuk operasi ini.

Brigadir James Cowan, komandan dari brigade Light 11, dalam pidato menjelang pertempuran mengatakan kepada anak buahnya bahwa operasi ini "jelas untuk menghapuskan Taliban dari persembunyian aman mereka di pusat Helmand".

...operasi ini untuk menghapuskan Taliban dari persembunyian aman mereka di pusat Helmand...

"Ke mana kita pergi, kita akan tinggali. Di mana kita tinggal, kita akan membangun," katanya kepada pasukannya di Camp Bastion.

"Beberapa hari setelah ini akan berbahaya setiap saat".

"Bagi mereka yang tidak mau menjabat tangan kita, mereka menerima kepalan kita. Mereka akan dikalahkan".

"Saya berharap kalian berhasil dan mendapat keberuntungan yang terbaik."

Serangan Lintas Udara ini menandai serangan udara terbesar sejak Perang Teluk pertama pada tahun 1991.

Armada helikopter yang digunakan termasuk 11 Chinooks, empat Blackhawks Amerika, delapan helikopter Apache, tiga Griffin Merlin dan empat helikopter tempur.

Dalam praoperasi pasukan dibriefing dan diberitahu bahwa jika satu pesawat tertembak jatuh, itu tidak berarti "misi batalkan" tetapi bahwa mereka harus siap untuk perencanaan lain.

Nad utara sektor Ali, telah berada di bawah kekuasaan Taliban selama beberapa tahun. Akan sulit bagi pasukan Barat merebutnya.

Daerah Helmand di pusat kota ini dianggap sebagai kunci pasukan Barat dalam memenangkan pertempuran melawan di provinsi Helmand.

Selama berminggu-minggu penduduk setempat telah diperingatkan akan terjadinya serangan melalui siaran radio dan selebaran dan diperintahkan untuk tetap tinggal di rumah mereka selama operasi tempur.

Operasi di Marjah ini diberi kode nama "Moshtarak" yang berarti "bersama" dalam bahasa Dari dan untuk pertama kalinya pasukan ISAF akan bekerja bahu-membahu dengan pasukan keamanan Afghanistan.

"Cara untuk mengalahkan Taliban adalah dengan menunjukkan kepada penduduk bahwa mereka menjadi lebih baik dengan pemerintah Afghanistan daripada Taliban tawarkan," sesumbar Mayor Jenderal Carter.

Mampukah pasukan gabungan Barat dan Afghanistan dengan ribuan pasukan ditambah persenjataan canggih menghadapi Taliban dengan senjata seadanya? Tapi, menurut laporan Al-Jazeera beberapa waktu lalu, bagi Taliban perang adalah olahraga mereka sehari-hari, mereka pun sangat menguasai medan pertempuran di wilayahnya masing-masing. Kita tunggu saja siapa pemenang di Marjah ini. [zak/telegraph]


latestnews

View Full Version