View Full Version
Kamis, 21 Jan 2016

Dzikir Saat Terbangun di Waktu Malam

Oleh: Badrul Tamam

Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.

لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ الْحَمْدُ لِلَّهِ وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ

“Tiada tuhan yang hak kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, kekuasaan dan pujian milik-Nya, Dia Maha kuasa atas segala sesuatu. Segala puji milik Allah dan Maha suci Allah dan tiada tuhan yang hak kecuali Allah, dan Allah Maha besar, tiada daya dan upaya kecuali dengan izin Allah.”

Sumber Dzikir

Dari Ubadah bin Shamit, dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam, beliau bersabda:

مَنْ تَعَارَّ مِنْ اللَّيْلِ فَقَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ الْحَمْدُ لِلَّهِ وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ ثُمَّ قَالَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي أَوْ دَعَا اسْتُجِيبَ لَهُ فَإِنْ تَوَضَّأَ وَصَلَّى قُبِلَتْ صَلَاتُهُ

“Siapa terbangun di waktu malam lalu membaca (Laa Ilaaha Illallaahu Wahdahu Laa Syariikalahu,Lahul Mulku, Walahul Hamdu, Wahuwa ‘Alaa Kulli Syai-in Qadiir. Alhamdulillaah Wasubhanallaahu Walaa Ilaaha Illallaahu Wallahu Akbar, Walaa Haula Walaa Quwwata Illaa Billaahi) kemudian ia berdoa “Ya Allah, Ampuni Aku” atau berdoa pasti dikabulkan doanya. Jika ia berwudhu dan shalat, pasti diterima shalatnya.” (HR. Al-Bukhari)

Kapan Dibacanya?

Dzikir ini dibaca saat terbangun di waktu malam karena suatu sebab. Terbangunnya dengan diikuti ucapan yang keluar dari lisannya. Setelah itu ia lanjutkan tidurnya atau bangun untuk shalat. Jika ia berdoa meminta ampunan atau berdoa meminta kebaikan dunia dan akhiratnya maka akan dikabulkan permintaannya, walau ia kembali lenjutkan tidurnya. Jika ia lanjutkan dengan wudhu’ dan shalat, maka dijamin shalatnya diterima oleh Allah dengan sebab kalimat dzikirnya.

Salah satu sebab untuk mendapatkan keutamaan ini adalah memperbanyak dzikir. Siapa yang biasa berdzikir maka dzikir akan mengalir dari lisannya, sehingga kalimat yang terucap saat terbangun adalah dzikrullah.

Allah telah muliakan orang yang memiliki sifat ini dengan dikabulkan doanya dan diterima ibadah shalatnya.

Allah perintahkan para hamba-Nya agar berdzikir kepada-Nya dengan dzikir yang banyak.

Allah Ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang.” (QS. Al-Ahzab: 41-42)

Saat sibuk menghadapi musuh di medan jihad dan sibuk berniaga mencari keuntungan, Allah tetap perintahkan berdzikir yang banyak.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِذَا لَقِيتُمْ فِئَةً فَاثْبُتُوا وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu memerangi pasukan (musuh), maka berteguh hatilah kamu dan sebutlah (nama) Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung.” (QS. Al-Anfal: 45)

Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.” (QS. Al-Jumu’ah: 10)

Kemudian Allah sebutkan keutamaan bagi mereka dengan menjanjikan ampunan dan pahala yang besar.

وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا

Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS. Al-Ahzab: 35)

Perlu dicatat berkaitan dengan pengabulan doa di sini, bahwa dikabulkannya doa saat terbangun di waktu malam tidak harus berupa materi isi doa atau dikabulkan di saat itu juga. Tapi dikabulkannya doa bisa dengan salah satu dari tiga kemungkinan, sebagaimana disebutkan dalam hadits shahih.

ما من مسلم يدعو بدعوة ليس فيها إثم ولا قطيعة رحم إلا أعطاه الله بها إحدى ثلاث: إما أن يعجل له دعوته، وإما أن يدخرها في الآخرة، وإما أن يصرف عنه من السوء مثلها، قالوا: إذاً نكثر، قال: الله أكثر.

Tidaklah seorang muslim memanjatkan satu doa yang tidak mengandung dosa dan pemutusan silaturahim kecuali Allah memberinya salah satu dari tiga perkara: doanya tersebut dikabulkan segera, disimpan untuk nya di akhirat, atau dirinya akan dijauhkan dari keburukan yang senilai dengan permohonan yang dipintanya.” Para shahabat berkata, “Kalau begitu, kami akan memperbanyak berdoa.” Rasulullah menanggapi, “Allah lebih banyak (untuk mengabulkan doa kalian).” (HR. Ahmad dan dishahihkan Al-Hakim)

Kesimpulan

Saat terbangun di waktu malam termasuk salah satu waktu mustajab (dikabulkannya doa). Kesempatannya sangat sebentar. Yakni saat terbangun dan bergerak di tempat tidurnya, lalu berdzikir dengan dzikir di atas. Kemudian diikuti dengan istighfar dan doa. Boleh juga ditambah dengan wudhu’ dan shalat. Ini sebagai buah dari banyak berdzikir dan kontinyu mengerjakannya, sehingga saat terbangun lisannya segera berzikir kepada Allah Ta’ala. Wallahu A’lam. [PurWD/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version