View Full Version
Jum'at, 17 Nov 2017

Tanda Doa Terkabul

Oleh: Badrul Tamam

Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.

Saat kita berdoa wajib menghadirkan husnudzan kepada Allah bahwa Dia akan mengabulkan doa kita dan tidak mengecewakan kita. Sikap yakin ini termasuk adab berdoa yang menjadi sebab lebih dikabulkannya doa.

Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,

ادْعُوا اللَّهَ وَأَنْتُمْ مُوقِنُونَ بِالْإِجَابَةِ

Berdoalah kepada Allah dalam kondisi benar-benar yakin akan dikabulkan. . .” (HR. al-Tirmidzi dari hadits Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu)

Diterangkan dalam Tuhfah al-Ahwadzi (9/316), “Kalian yakin akan dikabulkan” maksudnya: kondisi kalian benar-benar yakin terhadap pengabulan doa. Maksudnya: saat berdoa, hendaknya kalian berada dalam kondisi yang berhak dikabulkan; menjalankan kebaikan dan menjauhi kemungkaran, memperhatikan syarat-syarat doa semacam menghadirkan hati dan memilih waktu dan tempat mulia, memanfaatkan kondisi terbaik seperti saat sujud dan selainnya agar keyakinan dikabulkan doa lebih kuat di hati kalian daripada tertolaknya.”

Berdoa itu lebih utama daripada pengabulan materi doa. Karena berdoa adalah ibadah. Termasuk amal shalih yang berpahala besar. Jika dikabulkan maka akan mendapatkan tambahan kebaikan berupa materi permintaan. Jika pengabulan ditunda maka itu anugerah, kita berkesempatan berdoa lebih lama, lebih mendekat diri kepada-Nya sehingga lebih banyak mendapat pahala. Lalu akan mendapatkan kebaikan dari isi doa tersebut; di dunia, atau dihindarkan dari keburukan serupa, atau balasan tersebut disimpan di akhirat.  

Umar bin al-Khathab Radhiyallahu 'Anhu pernah berkata,

إني لا أحمل هم الإجابة، وإنما أحمل هم الدعاء، فإذا ألهمت الدعاء فإن الإجابة معه

Aku tidak memusingkan pengabulan doa, tetapi aku berkepentingan kepada doa. Apabila aku diberi ilham untuk berdoa maka pengabulan akan membersamainya.

Dan Allah Subahanahu wa Ta'ala telah berfirman,

ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ

Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.” (QS. Ghafir: 60)

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku,” (QS. Al-Baqarah: 186)

Sesungguhnya Allah lebih suka kepada doa hamba daripada pengabulan materi doa itu sendiri. Allah suka mendengar rengekan hamba-Nya yang berdoa kepada-Nya. Adapun hamba –umumnya- lebih suka cepat dikabulkan doanya dan mendapatkan materi permintaannya daripada berdoa itu sendiri.

Apabila Allah cinta kepada doa seorang hamba akan diikuti pengabulan atas doa tersebut sesuai kebaikan untuk hamba itu sendiri; baik di dunia atau akhirat. Allah kabulkan doa itu di waktu paling tepat. Terkadang doa dikabulkan seketika itu juga atau diakhirkan pengabulan sampai waktu tepat. Atau diganti dengan kebaikan serupa; seperti dihindarkan dari musibah yang lebih besar. Atau pengabulan doa itu disimpan di akhirat dan ini yang paling utama.

Tanda Dikabulkannya Doa

Nash syar’i tidak menyebutkan tanda khusus bahwa satu doa telah dikabulkan. Namun sebagian ulama ada yang menjelaskan beberapa tanda-tandanya. Seperti bertambahnya perasaan takut kepada Allah, bertambahnya semangat ibadah,  jiwa menjadi tentram dan yakin akan dikabulkan doanya, bertambah kuat harapan sehingga terus melanjutkan doa dan tidak putus harapan. Namun tanda-tanda ini hanya hasil pengalaman sebagian ulama saja –sebagaimana yang disebutkan Imam al-Syaukani-, sehingga tidak harus meminta dalil kepadanya.

Ringkasnya, setiap orang yang berdoa, lalu Allah perkenankan doanya dan turunkan karunia-Nya maka akan mendapatkan tanda-tanda dari baik dan bersihnya hati.Adapun tanda-tanda seperti lewat mimpi dan semisalnya, tidak menjadi acuan bahwa doa benar-benar dikabulkan dan Allah curahkan kebaikan untuknya. Wallahu a’lam.[PurWD/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version