View Full Version
Rabu, 04 Sep 2019

Jangan Seperti Orang Mati, Perbanyaklah Dzikir!

Oleh: Badrul Tamam

Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam.  Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.

Orang yang lali dari dzikrullah seperti orang mati. Sebaliknya, orang yang berdzikir itu seperti orang hidup. Demikian yang disebutkan dalam hadits shahih.

Dari Abu Musa al-Asy’ari, ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam,

مَثَلُ الَّذِي يَذْكُرُ رَبَّهُ وَالَّذِي لا يَذْكُرُ رَبَّهُ مَثَلُ الحَيِّ وَالمَيِّتِ

Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Tuhannya dan orang yang tidak berdzikir seperti orang hidup dan orang mati.” (HR. Al-Bukhari)

Hadits ini adalah salah satu hadits yang menjelaskan keutamaan dzikrullah. Dzikir itu seperti ruh bagi tubuh. Sebagaimana Al-Qur’an –dzikir paling utama- juga disifati sebagai ruh.  

وَكَذَلِكَ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ رُوحًا مِنْ أَمْرِنَا

Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Quran) dengan perintah Kami.” (QS. Al-Syura: 52)

Ibnul Qayyim rahimahullah dalam al-Waabil al-Shayyib berbicara tentang dzikir ini,

أنه يُورث حياة القلب، وسمعت شيخ الإ‌سلا‌م ابن تيمية - رحمه الله - يقول: الذكر للقلب مثل الماء للسمك، فكيف يكون حال السمك إذا فارق الماء؟

Bahwa dzikir itu memberi kehidupan pada hati. Aku telah mendengar Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata: dzikir bagi hati seperti air bagi ikan. Bagaimana kondisi ikan apabila jauh dari air?

Siapa yang ingin selamat dari kerasnya hati hendaknya memperbanyak dzikrullah. Sebagaimana yang dikatakan Ibnul Qayyim bahwa di dalam hati memiliki potensi menjadi keras. Kerasnya hati itu tidak bisa dilunakkan kecuali dengan dzikrullah Ta’ala. Hendaknya hamba mengobati kerasnya hati dengan dzikrullah Ta’ala.

Seorang laki-laki bertanya kepada al-Hasan al-Bashri,

يا أبا سعيد، أشكو إليك قسوة قلبي، قال: أذِبْه بالذِّكر

Wahai Abu Sa’id, aku mengeluhkan kepadamu akan kerasnya hatiku. Beliau menjawab: lunakkanlah dengan dzikrullah.

Apabila hati semakin lalai dari dzikrullah maka akan bertambah keras dan membatu. Dzikrullah yang bisa melunakkannya. Maka obatilah kerasnya hati dengan memperbanyak dzikrullah. Wallahu A’lam. [PurWD/voa-islam.com]

 


latestnews

View Full Version