View Full Version
Selasa, 10 Aug 2010

Apa yang Sudah Anda Siapkan Untuk Menyambut Ramadlan?

Saudaraku, . . . Ramadlan akan mendatangi kita dalam hitungan jam. Kami yakin sudah banyak pesan dan nasihat yang Anda dapatkan untuk menghidupkan bulan Ramadlan. Namun, kiranya tidak salah jika kami juga ikut menitipkan tulisan ini agar menjadi bagian amal shalih kami dalam rangka saling menasihati dalam kebenaran.

Saudaraku, . . . apa yang sudah Anda persiapkan untuk menyambut Ramadlan?

Apakah anda sudah pergi ke pasar dan membeli bekal makanan dan minuman untuk anda nikmati saat berbuka dan sahur? Ataukah Anda sudah menyiapkan televise dan antena baru untuk menjadi hiburan selama bulan yang mulia ini? Ataukah Anda sudah menyiapkan beberapa agenda dengan kawan-kawan untuk mengatur buka puasa bersama atau pertemuan-pertemuan lainnya?

Saudaraku, . . . satu hal yang terpenting yang harus kita siapkan untuk menyambut Ramadlan adalah dengan ketaatan dan berbagai amal kebajikan. Muliakanlah Ramadlan dengan ketaatanmu, jangan Anda sambut Ramadlan dengan buruknya kemaksiatan-kemaksiatan.

Satu hal yang terpenting yang harus kita siapkan untuk menyambut Ramadlan adalah dengan ketaatan dan berbagai amal kebajikan.

Saudaraku, . . . bacalah Al-Qur’an dan jadikan dia sebagai penerang dalam kuburmu sesudah kematian serta sebagai saksi yang membelamu di hadapan Rabbmu ketika bertemu dengannya.

Saudaraku, . . . jagalah shalat jama’ah selama bulan Ramadlan ini dan bergaulah dengan teman-teman yang baik lagi shalih karena mereka akan membantumu untuk tetap komitmen di atas jalan yang benar. Yaitu jalan surga yang selalu engkau cari.

Saudaraku, . . . . jauhilah perkataan-perkataan buruk, kotor, suka mencela, bohong dan dusta serta berteriak-teriak laksana orang bodoh yang kurang beradab. Sesungguhnya Allah tidak membutuhkan puasa kita kalau perkataan-perkataan buruk itu masih ada. Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda,

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ وَالْجَهْلَ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan beramal dengannya serta perbuatan bodoh, maka Allah tidak butuh dengan puasa untuk meningalkan makan dan minumnya.” (HR. Bukhari dan Abu Dawud) Artinya: Allah tidak akan menerimanya.

Berbuat baiklah kepada kedua orang tua, tetangga, dan saudara-saudaramu. Jangan engkau bentak pembantu di rumahmu. Nasihati keluarga dan sahabat-sahabatmu serta ajak mereka kepada jalan yang lurus.

Saudaraku, . . . belilah mushaf dan hadiahkan kepada kaum muslimin agar engkau memiliki saham dari bacaan Al-Qur’an mereka, mendapat pahala bacaan Al-Qur’an yang berlipat ganda.

Bershadaqahlah kepada kaum fakir dan miskin, jangan pelit untuk mengeluarkan hartamu fi sabilillah. Gemarlah berinfak dan bantulah orang kesusahan dan kesulitan. Taruhlah sebagian hartamu pada kotak amal lalu berharaplah pahala dari Allah.

Diriwayatkan dari Ibnu Abbas radliyallaahu 'anhu, ia berkata, “Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam adalah orang yang paling dermawan dengan kebaikan, dan lebih dermawan lagi di bulan Ramadlan ketika Jibril 'alaihis salam menemuinya. Jibril datang menemui beliau pada saat malam di bulan Ramadlan hingga berakhir, lalu Rasulullah membacakan Al-Qur’an kepadanya. Apabila Jibril menemuinya, beliau adalah orang yang paling dermawan dibandingkan angin yang berhembus.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Nabi shallallaahu 'alaihi wasallam adalah orang yang paling dermawan dengan kebaikan, dan lebih dermawan lagi di bulan Ramadlan . . .

Saudaraku, . . . sempatkanlah untuk tetap shalat di tengan malam atau lebih sedikit, agar terhitung sebagai orang yang bangun di saat manusia tertidur. Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda,

أَيُّهَا النَّاسُ أَفْشُوا السَّلَامَ وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ وَصَلُّوا بِاللَيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ بِسَلَامٍ

Wahai sekalian manusia, tebarkan salam, berilah makan, shalat malamlah ketika manusia tidur, maka engkau akan bisa masuk surge dengan sejahtera.” (HR. Al-Tirmidzi dari Abdullah bin Salam)

Bergaulah dengan manusia secara baik sebagai bentuk cinta kepada mereka dan bershadaqah karena Allah Subhanahu wa Ta'ala. Sambunglah tali silaturahim orang yang berusaha memutus hubungan denganmu. Berilah maaf kepada orang yang telah berbuat salah kepadamu, karena salah satu sifat orang bertakwa adalah ringan memberi maaf. Jangan pula lupa, mohonkan ampunan untuk dirimu dan segenap kaum muslimin.

Allah Ta’ala berfirman,

وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ وَمَثْوَاكُمْ

Dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat tinggalmu.” (QS. Muhammad: 19)

Berilah maaf kepada orang yang telah berbuat salah kepadamu, karena salah satu sifat orang bertakwa adalah ringan member maaf.

Saudaraku, . . . Peliharalah lisanmu dari berkata dusta, kedua matamu dari melihat yang haram, kedua telingamu dari mendengarkan musik-musik jahiliyah, hatimu dari hasad dan dengki, kedua tanganmu dari berbuat salah, kedua kakimu dari berjalan menuju tempat-tempat maksiat dan sia-sia.

Saudaraku, . . . sesungguhnya pintu-pintu kebaikan sangat banyak dan luas. Sementara pintu-pintu keburukan juga sangat banyak dan luas. Mana di antara keduanya yang engkau pilih, wahai orang yang cerdas dan berakal? Surga yang luasnya seluas langit dan bumi ataukah neraka yang selalu murka dan marah, selalu berkata: “Masih adakah tambahan?”

Saudaraku, . . . Sambutlah Ramadlan tahun ini dengan penuh kesemangatan. Berilah perhatian besar untuk memanfaatkannya, karena boleh jadi engkau tidak mendapati lagi Ramadlan tahun depan. Bahkan tidak ada jaminan pula kita bisa menjalani Ramadlan tahun ini sampai habis.

Saudaraku, . . . manfaatkan dengan baik Ramadlan kali ini, berlombalah dalam ketaatan dan kembali kepada Allah. Sesungguhnya engkau pasti mendapatkan kebahagiaan dan ketentraman dengan engkau kembali kepada-Nya. Janganlah menjadi bagian orang yang menawarkan dirinya untuk disiksa di Jahannam, karena engkau tidak akan mampu menahan keras siksanya. Karena setiap matang kulitmu, maka akan diganti dengan kulit yang lain agar merek merasakan siksa pedih.

Allah Ta’ala berfirman, “Dan siapakah yang lebih dzalim daripada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat dari Tuhannya lalu dia berpaling daripadanya dan melupakan apa yang telah dikerjakan oleh kedua tangannya? Sesungguhnya Kami telah meletakkan tutupan di atas hati mereka, (sehingga mereka tidak) memahaminya, dan (Kami letakkan pula) sumbatan di telinga mereka; dan kendati pun kamu menyeru mereka kepada petunjuk, niscaya mereka tidak akan mendapat petunjuk selama-lamanya.” (QS. Al-Kahfi: 57)

إِنَّا أَعْتَدْنَا لِلظَّالِمِينَ نَارًا أَحَاطَ بِهِمْ سُرَادِقُهَا وَإِنْ يَسْتَغِيثُوا يُغَاثُوا بِمَاءٍ كَالْمُهْلِ يَشْوِي الْوُجُوهَ بِئْسَ الشَّرَابُ وَسَاءَتْ مُرْتَفَقًا 

Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang-orang dzalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.” (QS. Al-Kahfi: 29)

Terakhir saya ulangi pertanyaan, apa yang sudah Anda siapkan untuk menyambut Ramadlan? (PurWD/voa-islam.com)

Oleh: Badrul Tamam


latestnews

View Full Version