View Full Version
Sabtu, 13 Feb 2010

Guru, Mahasiswa, Pelajar SMA Hingga SD Sepakat Tolak Valentine's Day

Tak semua remaja Indonesia latah membebek kerusakan budaya barat berhura-hura di hari Valentine. Para pelajar Islam dari SD hingga SMA justru menjadi pelopor penolakan hari V-Day karena bertentangan dengan ajaran agama. Sudah maklum bahwa V-Day kental dengan hura-hura dan hubungan mesum.


Di Semarang, ratusan pelajar menggelar aksi menolak perayaan Valentine Day usai shalat Jum’at (12/2/2010).

Para pelajar itu memulai aksinya dari sekolah mereka di Jl Raya Kaligawa, kemudian dengan mengendarai puluhan sepeda motor yang dinaikan berboncengan menuju ke Mesjid Baiturrahman di kawasan Simpang Lima. Konvoi sepeda motor pelajar tersebut mendapat pengawalan dari aparat kepolisian.

Sesampainya di masjid berlokasi di pusat kota tersebut, pelajar SMA Islam Sultan Agung 3 yang masih menggenakan seragam sekolah langsung menggelar spanduk bertuliskan Aksi Damai Gerakan Anti Valentine Day. Aksi digelar di pintu gerbang Masjid Baiturrahman, Kawasan Simpang Lima, Jumat Para pelajar yang berasal dari SMA Islam Sultan Agung itu mengusung dua spanduk anti valentine Day dan membagi-bagikan buletin dan brosur. Brosur yang dibagikan adalah buletin sekolah “Qirthosh” yang menyajikan tulisan “Valentine Day No, Kasih Sayang Yes Kepada Setiap Orang.”

Dalam orasinya, mereka menyerukan agar para pelajar dan generasi muda lebih kritis dan tidak larut dalam kegiatan Valentine’s Day (Hari Kasih Sayang), budaya Valentine Day cenderung dirayakan dengan kegiatan hura-hura dan aktivitas hubungan lawan jenis yang melampaui batas. Hal itu bukanlah budaya Indonesia dan bertentangan dengan syariat agama.

...mereka menyerukan agar para pelajar dan generasi muda lebih kritis dan tidak larut dalam kegiatan Valentine’s Day yang cenderung dirayakan dengan hura-hura dan aktivitas hubungan lawan jenis....

Karena itu, mereka menyerukan agar generasi muda lebih kritis memaknai kasih sayang dengan bentuk yang lebih produktif. Misalnya, memberi hadiah kepada anak yatim piatu di panti asuhan, serta bentuk kasih sayang lainnya antara anak dengan orang tua.

Koordinator aksi, Indra berharap remaja tak ikut-ikutan ber-valentine ria. Pasalnya, momen itu jauh dari budaya nusantara dan ajaran Islam.

"Seharusnya, semua tak perlu larut (dengan valentine). Itu hanya trend yang diciptakan," kata pelajar kelas II IPA itu.

Aksi anti valentine itu cukup menarik perhatian. Meski cuaca sangat terik, massa berkerumun di lokasi.

Menurut guru SMA Islam Sultan Agung 3, Purwati yang mendampingi aksi unjuk rasa tersebut, demonstrasi merupakan inisiatif dari para siswa.

“Aksi ini keinginan bersama para siswa. Terutama siswa yang aktif dalam kegiatan budaya Islam sekolah (BUIS),” ujar dia. 

Para Pelajar di Madura Sepakat Tolak Valentine's Day

Di Madura, para pelajar berbagai sekolah yang bergabung bersama sejumlah lembaga sekolah dan organisasi pemuda di Pamekasan, melakukan imbauan pada masyarakat Pamekasan agar menolak peringatan hari Valentine.

Beberapa pelajar tampak memberikan selebaran penolakan hari valentine di sekitar Monumen Arek Lancor. Para pengguna jalan yang terlihat melintas, langsung diberikan selebaran imbauan tersebut.

...hari valentine memang merupakan budaya barat yang tidak baik diterapkan di Pamekasan..

Menurut Ahlan, salah satu pengendara yang sedang menerima imbauan penolakan hari valentine dari para pelajar mengatakan, pihaknya sebenarnya setuju dengan apa yang dilakukan para pelajar. Alasannya, hari valentine memang merupakan budaya barat yang tidak baik diterapkan di Pamekasan. "Jadi saya mendukung," katanya.

Sementara itu, Yoyok, salah satu siswa SMAN 3 Pamekasan mengatakan, dirinyamemang tidak menginginkan pemuda khususnya pelajar dibumbuhi oleh pengaruh luar yang tidak masuk akal.

"Valentine tidak sesuai dengan penerapan Islam," tegasnya.

Untuk itu, kata dia, para pemuda harus bisa sadar tentang Hari Valentine itu. Mereka memang diharapkan mampu berfikir tentang baik buruknya jika memeringati hari valentine.

"Pandangan kita kan sementara tentang Valenine adalah kekasih. Yang mana, saat hari itu, kita dianjurkan untuk bersama-sama pacar bahkan berdua menikmati malam. Ini yang bertentangan dengan Islam," pungkasnya.

Pelajar SMP, Mahasiswa dan Guru di Tasikmalaya Tolak Valentine Day

Di Tasikmalaya, sekitar 1000 siswa-siswi SMPN 9 Kota Tasikmalaya, Jawa Barat menolak keras perayaan Valentine Day (Hari Kasih Sayang). Para pelajar SMP itu berdemonstrasi dengan didampingi para guru dan kepala sekolah, untuk menolak perayaan yang diperingati setiap tanggal 14 Februari itu.

Demonstran menyatakan bahwa perayaan Valentine besok (Sabtu, 14/2), tidak sesuai dengan ajaran Islam dan bertolak belakang dengan dunia pendidikan.

Terik matahari yang cukup menyengat, tak menyurutkan aksi siswa siswi untuk menentang perayaan Hari Valentine, kemarin siang (Jumat, 13/2).

Aksi yang dimulai tepat pada jam istirahat sekolah, dipusatkan di lapangan sekolah SMPN 9 Kota Tasikmalaya. Para siswa membawa spanduk terbuat dari selembar karton berwarna pink (merah muda) berisi tulisan kecaman atau penolakan terhadap perayaan Valentine Day.

Mereka terus menerus meneriakkan penolakan terhadap perayaan Valentine Day. Sedangkan kepala sekolah dan guru-guru silih berganti berorasi, untuk menyampaikan penolakan perayaan hari kasih sayang tersebut.

Dalam orasinya guru SMPN 9 Kota Tasikmalaya menyebutkan, perayaan Valentine Day bukan budaya Islam dan cerminan bangsa Indonesia. Malah, sangat bertolak belakang dengan dunia pendidikan.

Kepala Sekolah SMPN 9, Asep Furqon Nurdin, penolakan Valentine Day dilakukan untuk mengantisipasi agar generasi muda Indonesia tidak terkontaminasi dengan budaya-budaya yang buruk, yang saat ini bebas masuk ke semua kalangan.

...penolakan Valentine Day dilakukan untuk mengantisipasi agar generasi muda Indonesia tidak terkontaminasi dengan budaya-budaya yang buruk, yang saat ini bebas masuk ke semua kalangan...

Senada dengan guru, dua pelajar bernama Ira dan Irawan mengaku mendukung penolakan perayaan Valentine Day. Pasalnya, perayaan hari itu membutuhkan biaya yang cukup menyedot isi kantong.

Selain pelajar SMP, dalam kesempatan dan tempat terpisah, belasan mahasiswa di Ciamis, Jawa Barat siang tadi (Jumat, 13/2), berunjuk rasa menolak perayaan Valentine Day.

Aksi yang dilakukan di depan gerbang pintu masuk Universitas Galuh (Unigal), Ciamis, Jawa Barat ini diwarnai pembakaran ban dan penyembelihan seekor ayam, sebagai simbol penolakan pada perayaan Hari Kasih Sayang itu.

Para mahasiswa menganggap, Valentine Day sering kali dirayakan para remaja dengan cara seks bebas. Mereka menuntut agar MUI mengeluarkan fatwa haram terhadap perayaan Valentine Day.

Selain berorasi di depan kampus, para mahasiswa juga membawa lambang cinta. Mereka menilai, Valentine Day merupakan ajaran Yahudi yang merusak umat Islam.

Menurut koordinator aksi, Oji Fauzy, pemerintah dan MUI harus melakukan pembinaan kepada umat Islam agar tidak terpengaruh dan merayakan Valentine Day. Usai berorasi, para mahasiswa tersebut berdoa bersama dan membubarkan diri dengan tertib.

Pelajar SMP Cianjur Demo Antivalentine

Tak mau ketinggalan, pada hari yang sama, para pelajar kelas 1 dan 2 SMP Islam Al Azhar 20 Cabang Cianjur, Jumat (13/2), melakukan aksi antiperingatan hari Valentine di ruas Jalan Dr Muwardi (by pass) Cianjur, persis di depan sekolah mereka. Sebab mereka menegaskan bahwa peringatan hari Valentine setiap 14 Februari itu tidak sesuai dengan ajaran Islam.

Aksi menolak adanya peringatan hari Valentine yang dilakukan pelajar putra dan putri tersebut diawali dengan membagi-bagikan selebaran kepada pengguna jalan yang melintas di jalan raya depan sekolah mereka. Mereka juga memasang spanduk bertulisan "Aksi Anti Hari Valentine", dan membawa sejumlah poster tentang penolakan terhadap peringatan hari Valentine.

...mereka menegaskan bahwa peringatan hari Valentine setiap 14 Februari itu tidak sesuai dengan ajaran Islam....

Di selebaran ditulis seputar sejarah Valentine dan hukum merayakan Valentine bagi agama Islam. Mereka juga menegaskan bahwa merayakan hari valentine itu tidak boleh, dan disebutkan beberapa dasarnya.

Seusai membagikan selebaran, para pelajar masuk ke lingkungan sekolah dan berkumpul di halaman. Kemudian sejumlah siswa menampilkan teatrikal yang disaksikan rekan-rekannya.

Siswa SD Muhammadiyah Demo Tolak Valentine

Sebelumnya, pada hari yang sama, ratusan siswa SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya melakukan aksi menolak perayaan Valentine Day di sekolah mereka, Jumat (12/2) pagi.

Para siswa dari kelas III, IV, V dan VI ini bergantian melakukan orasi menolak perayaan Valentine di halaman sekolah mereka.

Dalam orasinya siswa ini mengatakan bahwa budaya Valentine tidak layak diperingati. “Budaya Valentine itu haram, jadi jangan diperingati,” ujar salah seorang siswa dalam orasinya.

...Budaya Valentine itu haram, jadi jangan diperingati, ujar salah seorang siswa SD dalam orasinya...

Selain berorasi, anak-anak ini juga membawa berbagai poster berisi kecaman terhadap budaya yang kerap diidentikkan dengan hari kasih sayang tersebut.

Dalam posternya, siswa-siswi menuliskan kalimat-kalimat “Say no to Valentine”, “Valentine Day bukan budaya Islam,” dan banyak lagi.

Edy Susanto, Humas SD Muhammadiyah 4 Pucang Surabaya mengatakan, kegiatan ini diadakan untuk membentengi anak-anak dari budaya merusak seperti Valentine.

“Valentine itu bukan budaya asli bangsa kita, bahkan bisa dibilang tidak cocok bagi bangsa kita. Maka kita tidak seharusnya mengikuti budaya seperti itu,” ujarnya.

Jika anak SD saja tahu kebusukan Valentine’s Day, kenapa masih banyak orang dewasa latah rayakan Valentine? Apa mereka tidak pernah makan bangku sekolah SD? [taz/voa-islam.com]

Baca artikel terkait:

  1. Valentine's Day: Atas Nama Cinta, Jangan Dekati Zina!
  2. Rayakan Valentine's Day, Meniru Orang kafir..!!
  3. Say No To Valentine Day !
  4. Haram Merayakan Valentine's Day
  5. Brunei: Hari Valentine Bukan Untuk Umat Islam
  6. Valentine's Day, Gak Keren..!!
  7. Pelajar SD Hingga SMA Sepakat Tolak Valentine's Day.

latestnews

View Full Version