View Full Version
Jum'at, 08 Jan 2010

Alhamdulillah, Indonesia Akan Punya Madrasah Bertaraf Internasional

Kabar gembira bagi umat Islam, karena mutu pendidikan Islam di tanah air akan ditingkatkan dengan pembangunan 12 Madrasah Bertaraf Internasional (MBI). Ditargetkan, pada 2011 madrasah-madrasah tersebut sudah mulai menerima siswa.

Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama Mohammad Ali mengatakan, berdasarkan alokasi di APBN 2009, pembangunan madrasah internasional dianggarkan Rp150 miliar. Hingga saat ini seluruh persyaratan, termasuk kesiapan pemerintah daerah dalam menyediakan lahan, sudah selesai. ”Penyediaan lokasi tanah di 12 provinsi sudah selesai.

Termasuk kesepakatan pemerintah pusat dengan pemerintah daerah sudah ditandatangani. Mudah-mudahan tahun ini pembangunan tahap awal sudah bisa dimulai,” kata Ali di Jakarta kemarin.

Lokasi 12 madrasah internasional itu berada di Kota Dumai (Riau), Kota Batam (Kepulauan Riau), Sumatera Utara, Kota Padang Pariaman (Sumatera Barat), Kabupaten Musi Banyuasin (Sumatera Selatan), Maluku, dan Kaltim. Lainnya akan dibangun di Indramayu (Jawa Barat), Kota Pekalongan (Jawa Tengah), Kabupaten Lombok Timur (Nusa Tenggara Barat), Kabupaten Tanah Laut (Kalimantan Selatan), dan Kabupaten Maros (Sulawesi Selatan).

Kualitasnya diakui di dunia internasional

Madrasah Bertaraf Internasional adalah madrasah yang memenuhi delapan komponen Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan memiliki keunggulan pelayanan dan lulusan yang kualitasnya diakui secara internasional.

Lulusannya dapat diterima di sekolah mana pun di dunia internasional yang kualitasnya sama, tanpa harus dites terlebih dahulu. Dengan kata lain mampu berdaya saing secara internasional.

Program MBI merupakan rintisan Direktorat Pendidikan Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Depag menggunakan sistem pendidikan yang terpadu dengan pondok pesantren yang diharapkan dapat menjadi pusat keunggulan pendidikan Islam di masa mendatang.

Penyeleksian siswa yang diterima di MBI harus memenuhi kriteria di antaranya lulus tes potensi akademik dan memiliki nilai Ujian Nasional rata-rata minimal delapan dan memiliki bakat lainnya minimal satu bidang.

Departemen Agama juga menyediakan tenaga guru dengan kualitas terbaik yakni minimal guru harus bisa menguasai dua bahasa yakni Inggris dan Arab dengan program pendidikan kurikulum nasional yang mengembangkan jati diri siswa.

Depag menginginkan selain ke-12 provinsi yang akan dibangun Madrasah Bertaraf Internasional, bagi provinsi lainnya yang sudah miliki madrasah bertaraf nasional seperti madrasah model dengan ketentuan yang ditetapkan Departemen Agama bisa naik menjadi bertaraf internasional.

Program ini merupakan langkah maju guna menjawab tuntutan globalisasi dan memenuhi kebutuhan masyarakat akan pendidikan yang bermutu serta untuk membangun citra madrasah yang semakin bergengsi.

Peluang ini tentunya merupakan angin segar bagi kalangan madrasah di tanah air. Sayang, bila dilewatkan begitu saja. Dukungan dari berbagai pihak yang terkait sangat diperlukan, khususnya pemda setempat dalam menyokong terbentuknya MBI. 

Selamat datang dan berkiprah MBI, mudah-mudahan tidak terkontaminasi paham liberalisme, sekularisme, dan pluralisme. Karena pendidikan adalah basis kaum liberal untuk menyusupkan paham rusak kepada kaum terdidik. [taz/sindo/ant]


latestnews

View Full Version