View Full Version
Ahad, 07 Feb 2010

Setelah Jalan Gus Dur, Jalan Cak Nur Digagas Di Kota Jombang

Jombang (voa-islam.com) -Setelah beberapa waktu lalu terjadi perubahan jalan merdeka menjadi jalan Gus Dur, kini reaksi pro untuk mengubah nama-nama jalan dengan tokoh-tokoh nasional yang notabene "berperan" dalam membanguan labiran konstelasi umat Islam.

Ditengah pro-kontra pemindahan patung Obama dari Taman Menteng ke Sekolah Dasar Negeri Menteng 01 atau SD Besuki yang syarat politis. Akhirnya Pemerintah Provinsi Jakarta pun akan memindahkan patung Barack Obama kecil dari  tempat Presiden Amerika Serikat itu pernah bersekolah. Keputusan itu diambil setelah lebih dari 56 ribu orang bergabung dalam kampanye di Facebook menyerukan patung diturunkan.

Kini, Almarhum Prof DR Nurcholis Madjid atau yang lebih akbrab dengan sapaan Cak Nur, akan diusulkan menjadi nama salah satu jalan di kota Jombang. Sebelumnya pewacanaan jalan Gus Dur memang memunculkan reaksi pro-kontra, Perbincangan perubahan Jalan Merdeka yang diganti dengan Jalan Gus Dur, sebagai penghargaan atas ketokohan mantan Presiden ke-4, KH Abdurrahmaan Wahid akhirnya disepakati juga.

Setelah berhasil membuat jalan Gus Dur, muncul gagasan untuk mengapresiasi Almarhum Prof DR Nurcholis Madjid atau Cak Nur, cendekiawan muslim asal Bareng, Jombang, Jatim yang juga pendiri dan ting-teng Universitas Paramadina saat itu.

...Saya setuju pengalihan nama jalan itu (Jalan Gus Dur-red) Namun, mohon diingat juga ada Nurcholis Majid yang disebut bapak pluralisme Indonesia,'' tutur Abdul Muntholib Ilyas...

''Saya setuju pengalihan nama jalan itu (Jalan Gus Dur-red) Namun, mohon diingat juga ada Nurcholis Majid yang disebut bapak pluralisme Indonesia,'' tutur Abdul Muntholib Ilyas, tokoh masyarakat Kecamatan Bareng.

Dosen IAIN Sunan Ampel Surabaya ini menyebut "Cak Nur, pemikir brilian dalam mengupas Islam dan pluralisme. Gaya pemikiran Cak Nur juga diakui dunia internasional. Bahkan hasil pemikirannya dilanjutkan melalui pendirian Universitas Paramadina di Jakarta."

''Banyak argumentasi yang bisa ditampilkan dalam pembahasan nama jalan ini, paling tidak sebagai bentuk penghormatan atas prakarsa membangun bangsa.''

Karena itulah dirinya meminta Pemda selaku pengambil kebijakan untuk turut memasukkan nama Prof DR Nurcholis Majid, selain nama KH Abdurrahman Wahid, sebagai jalan utama di Jombang. ''Pak Bupati Suyanto kan juga orang Bareng. Mestinya beliau lebih bisa memahami dan berempati terhadap gagasan ini.''

...Cak Nur, pemikir brilian dalam mengupas Islam dan pluralisme. Gaya pemikiran Cak Nur juga diakui dunia internasional. Bahkan hasil pemikirannya dilanjutkan melalui pendirian Universitas Paramadina di Jakarta, ucap Muntholib....

Setidaknya bisa dipergunakan nama jalan di Kecamatan Bareng, mengingat kampung kelahiran Cak Nur berasal dari Desa Mojoanyar, Kecamatan Bareng. Hal ini sekaligus mengingatkan kepada masyarakat Jombang bahwa ada dua tokoh pluralisme asli Jombang yang memiliki ide cerdas dan diakui dunia.

''Begitu bangganya dengan Jombang, saat beliau sakit dirawat di China saja, minta dikirimi air sumber asli Desa Mojoanyar untuk diminum,'' tegasnya. Sopo maneh sing arep ndaftar  dadi jeneng dalan cak?? Syarat dadi orang "La Yajlis"!! (Ibnudzar/dbs)


latestnews

View Full Version