View Full Version
Selasa, 29 Mar 2011

Ulil Keukeh Teror Bom Buku Bernuansa Politis dan Tidak Terkait Teroris

SEMARANG (voa-islam.com) - Meski beberapa orang yang disebut pengamat teroris menuduh bahwa teror bom Utan Kayu dan beberapa lainnya dilakukan oleh kelompok "Islam garis keras," orang yang justru akan menjadi korban dari serangan tersebut tetap keukeh mengatakan bahwa aktor intelektual dibalik teror bom tersebut bukan dari kelompok teroris dan lebih bernuansa politis.

Aktivis Jaringan Islam Liberal, Ulil Abshar Abdalla, menilai teror bom buku yang ditujukan kepadanya tidak berkaitan dengan jaringan terorisme, namun bermuatan politis.

"Aktor intelektual di balik teror bom itu saya kira bukan dari jaringan teroris," katanya, usai sekolah Ideologi bertema "Mengenal Liberalisme, Meneguhkan Demokrasi" di Semarang, Senin (28/03/2011).

Menurut dia, pengiriman bom buku yang ditujukan kepadanya di Kantor KBR 68H, Utan Kayu, Jakarta Timur berkaitan dengan aktivitasnya menyuarakan liberalisme dan aktivitas politiknya.

..Aktor intelektual di balik teror bom itu saya kira bukan dari jaringan teroris..

Karena itu, kata dia, meski polisi sudah menggambar sketsa pelaku pengiriman bom tersebut, aktor intelektual di balik pengiriman bom buku itu susah untuk ditangkap.

Ia mengatakan, penanganan kasus bom buku tersebut harus menggunakan instrumen politik, mengingat muatan politis dari teror bom buku yang ditujukan kepadanya itu.

Sementara terkait teror bom buku yang juga terjadi di daerah-daerah lain, ia menilai hal itu hanya tren iseng yang menunggangi isu kekerasan dari teror bom buku tersebut.

..meski polisi sudah menggambar sketsa pelaku pengiriman bom tersebut, aktor intelektual di balik pengiriman bom buku itu susah untuk ditangkap..

Sejak awal Sebelumnya pendiri Jaringan Islam Liberal (JIL) yang juga Ketua Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan DPP Partai Demokrat tersebut mengatakan bahwa paket bom yang dikirimkan untuk dirinya bukan lantaran persoalan pribadi semata.

Ulil menduga ada motif politik di balik pengirim paket berisi tersebut. "Ini bentuk teror politik," kata Ulil. Dugaan itu didasari keaktifan dirinya selama setahun di Partai Demokrat. Selama di Demokrat, salah satu Ketua DPP Partai Demokrat itu termasuk orang yang bersuara keras agar Presiden Yudhoyono melalukan reshuffle di kabinet.

"Selama 10 tahun saya bergerak di bidang pemikiran Islam di Jaringan Islam Liberal (JIL), tidak pernah ada kejadian seperti ini," kata Ulil Abshar Abdalla saat diwawancarai Lucia Saharui dari Metro TV melalui saluran telepon, Selasa (15/3). (aa/ant,voi)

Berita terkait: Aktivis JIL: Bom Buku terkait Politis, Bukan Kerjaan Islam Garis Keras


latestnews

View Full Version