View Full Version
Senin, 02 Jan 2012

Duh Jemaat Gereja Yasmin! Katanya Mau Ibadah, Malah Bikin Provokasi

BOGOR (voa-islam.com) – Lagi-lagi Gereja Kristen Indonesia (GKI) Yasmin melakukan provokasi terhadap warga. Jika sebelumnya mereka hanya datang sebentar untuk menciptakan opini sebelum beribadah di tempat lain, kali ini, Minggu pagi (1/1/2012)  mereka lebih provokatif dengan membuat sticker bertuliskan “Kami butuh Islam yang ramah, bukan yang marah”. Sticker tersebut di tempel di salah satu kendaraan milik pihak GKI Yasmin dan di parkir disekitar kerumunan warga.

Sticker provokatif itu, kontan membuat warga tidak terima. Ustadz Abdul Halim, tokoh warga setempat, menuding ulah jemaat itu bukan ibadah untuk ibadah, tapi menebar provokasi. “Inilah buktinya, ini artinya mereka bukan mau ibadah tapi mau provokasi umat Islam saja. Oleh karena itu aparat harus tanggap menyelesaikan para pelanggar hukum itu, dan jangan sampai ke depan mereka muncul terus ke sini untuk provokasi umat muslim,” ujarnya.

Untuk menyelesaikan kisruh Gereja Yasmin ini, pemerintah kota Bogor sebenarnya sudah menyediakan solusi untuk kebaktian jemaat GKI Yasmin di gedung Harmoni yang megah dan ber-AC.

Tapi tak mau diuntung, solusi Pemkot itu di tolak GKI Yasmin. Mereka malah ngotot terus beribadah di trotoar jalan, meski mereka tahu ibadah mereka itu melanggar aturan. Instruksi Gubernur Jawa Barat dan Perda Kota Bogor sudah ada aturan larangan beribadah di trotoar jalan tanpa ijin.

Kisruh Gereja Yasmin ini memang sudah lama sejak tahun 2006, GKI Yasmin terbukti dinyatakan bersalah dan sudah dicabut IMB nya karena menipu dan memalsukan tandatangan warga untuk pengurusan IMB. Tidak hanya itu, syarat lain seperti rekomendasi FKUB, Jemaat yang harus berjumlah 90 orang, persetujuan warga setempat itu juga tidak dimiliki oleh GKI Yasmin. Namun sampai saat ini warga terus bersabar mengawal kasus ini di ranah hukum. “Sebenarnya kalau mau dari dulu bisa saja kita mengusir mereka tapi itu akan mengotori tangan kita saja, biarkan aparat yang berwenang untuk menyelesaikannya” ujar Ustadz Abdul Halim menambahkan.

Anehnya, kepada wartawan, Bona Sigalingging, jubir Gereja Yasmin, menuding mereka dilarang ibadah karena walikota didekati oleh kelompok-kelompok intoleran.

Menanggapi pernyataan itu, Ustadz Ahmad Iman selaku warga setempat menilai pihak Gereja Yasmin sengaja memelihara kasus kekisruhan untuk memperburuk citra Islam. Padahal, realitanya, pihak yang jelas-jelas melanggar hukum adalah Gereja Yasmin.

“Inilah yang selama ini mereka ciptakan. Mereka membuat opini seolah-olah mereka dilarang ibadah, umat Islam tidak toleran, umat islam anarkis dan sebagainya. Padahal faktanya selama 5 tahun ini kita masyarakat muslim di sini terbukti tidak anarkis, merekalah yang anarkis dengan melawan hukum. Bahkan mereka pernah memukul kepala satpol PP Bambang Budianto, itulah bukti mereka anarkis,” ujar Iman yang juga ketua umum Forum Keluarga Muslim Indonesia (FORKAMI) itu.

Ustadz Iman mengimbau agar pihak Gereja Yasmin sadar hukum dengan beribadah di tempat yang semestinya. “Kalo mau ibadah, ibadahlah ditempat semestinya. Mereka sudah punya gereja di Jl. Pengadilan yang letaknya tidak jauh dari sini, dan Pemkot pun sudah memberikan solusi tempat lain jika memang mereka mau ibadah, tapi mereka terus ngotot ingin provokasi kami setiap minggu di sini,”  tegasnya.

Ustadz Iman juga menyayangkan adanya kedustaan yang ditempuh pihak Gereja Yasmin untuk melaksanakan ibadah kepada Tuhan. “Jika memang mereka mau ibadah, jika memang mereka mau melakukan kebaikan, kenapa harus di awali dengan ketidakjujuran?” pungkasnya. [saiful]


latestnews

View Full Version