View Full Version
Rabu, 22 Feb 2012

Konsisten Terhadap Nahi Munkar, FPI Magelang Kepung Lokasi Pemurtadan

MUNTILAN (voa-islam.com) - Ratusan anggota Front Pembela Islam (FPI) Kabupaten Magelang mengepung sebuah ruko di Jalan Pemuda 152 Muntilan, Selasa siang (22/2/2012). Mereka menempeli tembok ruko dengan berbagai macam tulisan berisi kecaman.

Massa FPI meminta pemilik ruko menghentikan aktivitas pengobatan gratis karena diduga disalahgunakan untuk penyebaran agama tertentu . Jika permintaan ini ditolak, FPI mengancam akan menggelar aksi demo besar-besaran. ”Kami akan datang dengan lebih banyak massa jika Anda (pemilik ruko) tidak segera menghentikan kegiatan pengobatan gratis,” teriak Ketua DPW FPI Kabupaten Magelang Muhammad Muslih.

Anggota FPI mulai berdatangan sekitar pukul 14.00 WIB dengan mengendarai mobil pick up. Dengan mengenakan seragam khas FPI putih-putih, massa melakukan orasi sekitar 15 menit. Aksi itu sempat menjadi perhatian masyarakat yang kebetulan melewati kawasan Jalan Pemuda Muntilan.

Meski tanpa penjagaan kepolisian aksi tersebut berjalan tertib. Setelah itu, massa menuju ke Mapolsek Muntilan untuk menyampaikan aspirasinya. Dalam tuntutannya, FPI menuntut polisi turun tangan untuk menyelesaikan kasus di ruko tersebut karena dinilai menyimpang.

FPI juga meminta agar Polsek Muntilan berani untuk memberantas judi dan miras yang masih marak. Menurut pantauan FPI di lapangan, mereka masih mendapati banyak penyakit masyarkat seperti miras, judi, togel, dan judi kuda lari. ”Polisi harus bertanggung jawah terhadap masih banyaknya penyakit masyarakat seperti judi dan bentuk-bentuk maksiat. Kami siap membantu,” tegas Muhammad Muslih.

Dalam kesempatan ini, FPI juga menyuarakan dukungannya terhadap Ketua FPI Jogjakarta Bambang Tedi yang disidang dengan tuduhan dugaan penganiayaan dan perbuatan tidak menyenangkan di PN Kota Jogjakarta.

Selain menujukkan sikap konsisten dengan amar ma'ruf nahi munkar, FPI juga menyatakan penolakan atas berbagai opini yang selama ini menyudutkan FPI. "Kami menolak pembubaran FPI. Kami ini membantu polisi untuk menciptakan suasana kondusif kok dibubarkan,” kata Muslih.

Menanggapi hal ini, Wakapolsek Muntilan Iptu Sudarmadji mengatakan pihaknya siap menindak penyakit masyarakat di Muntilan. ”Kami akan terus berusaha dan tidak akan berhenti berusaha untuk menertibkan penyakit masyarakat,” janji Sudarmadji.

Seperti diberitakan sebelumnya, setelah aksi penghadangan dan upaya pembunuhan pimpinan FPI di Kalteng, pihak-pihak yang benci terhadap FPI yang domotori tokoh-tokoh liberal dan orang-orang kafir melakukan aksi penolakan eksistensi FPI.

Difitnah sebagai ormas anarkis FPI pun membela diri, bahwa media sekuler hanya mencitrakan kekerasan pada FPI padahal tugas-tugas kemanusiaan di berbagai tempat sering dilakukan FPI seperti tsunami Aceh, bencana Merapi hingga Mesuji lampung namun jarang diberitakan.[widad/SM]


latestnews

View Full Version