View Full Version
Selasa, 01 May 2012

Di Tengah Situasi Sulit, Pembangunan RSI Gaza Tahap I Selesai 100%

GAZA, PALESTINA (voa-islam.com)  - Setelah hampir satu tahun sejak dimulainya proses pembangunan Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Gaza pada Mei 2011, akhirnya pembangunan tahap 1 untuk struktur RSI selesai 100 %. Laporan pembangunan RSI di Gaza Pelestina ini disampaikan salah seorang relawan MER-C, Ir. Nur Ikhwan Abadi yang dikirimkan ke redaksi voa-islam.com. Berikut ini adalah perkembangan proses pembangunan RSI Gaza.

Pekerjaan yang semula ditargetkan selama 9 bulan, sempat molor selama 3 bulan dikarenakan beberapa hal antara lain, susahnya relawan masuk ke Gaza dalam rangka mengawal pembangunan RSI, pengadaan material yang senantiasa dikirimkan melalui terowongan, kondisi cuaca pada akhir tahun 2011 dan awal tahun 2012 yang senantiasa turun hujan lebat.

Selain itu, kondisi keamanan di Gaza yang tidak menentu akibat serangan-serangan zionis Israel juga menyebabkan beberapa kali pekerjaan harus terhenti, serta beberapa item pekerjaan tambahan memerlukan waktu tambahan pula dalam pengerjaannya.    

Akhir pekerjaan RSI Gaza ini ditandari dengan pengecoran akhir tangga ramp yang dilaksanakan pada hari Sabtu 28 April 2012. Dua minggu sebelumnya diadakan pengecoran middle area dari RSI ini setinggi 1 lantai, dan beberapa item lain seperti pintu masuk basement dan lantainya.

Dengan demikian 100 % selesai sudah pembangunan RSI tahap pertama ini yang selanjutnya akan diikuti oleh pembangunan tahap kedua untuk Arsitektur dan ME (Mekanikal Elektrikal) RSI.

Peran Penting Berbagai Pihak Atas Berdirinya RSI Gaza

Pihak yang berperan penting dalam pelaksanaan pembangunan RSI ini adalah rakyat Indonesia yang telah menyumbangkan donasinya rupiah demi rupiah sebagai tanda cintanya terhadap saudara-saudara mereka yang sedang dalam penderitaan di Gaza.

Peran besar yang dimainkan oleh rakyat Indonesia ini tercermin dari donasi yang masuk ke MER-C yang mencapai milyaran rupiah.  Tiada kata lain selain kami mengucapkan syukur dan terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia yang telah memberikan sumbangsih yang begitu besar.

Kami mendoakan semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan balasan yang lebih baik. Rakyat Gaza juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada rakyat Indonesia atas bantuan ini. Hampir di setiap sudut Gaza, mengetahui adanya rumah sakit ini, rumah sakit yang unik, berbentuk segi delapan seperti Masjid Qubbah Sakhra yang ada di Masjid Al-Aqsha, dan bentuk seperti ini belum pernah ada sebelumnya di Gaza.

Selain itu, program RSI juga tidak terlepas dari peran relawan yang pertama kali memunculkan ide pembangunan bantuan Rumah Sakit Indonesia ini. Peran media, baik cetak maupun elektronik yang ada di Indonesia juga tak kalah pentingnya. Mereka senantiasa membantu dengan menyebarkan setiap informasi terkait pemabangunan RSI Gaza.

Peran berbagai pihak di Gaza sendiri tidak kalah pentingnya terhadap program pembangunan RS Indonesia (RSI). Di tengah wilayah Gaza yang sempit dan lahan yang terbatas, Pemerintah Gaza menyambut baik rencana program pembangunan RS di wilayah mereka dengan mewakafkan lahan seluas 16.000 m2 kepada MER-C Indonesia untuk pembangunan RSI. 

Selain itu, teman-teman seperjuangan dari Turki, juga memberikan dukungannya. Salah satunya Muhammad Kaya, Ketua IHH Turki Cabang Gaza. Ia memberikan dukungan penuh dari awal hingga akhir demi terlaksananya pembangunan RSI ini.

Tak jarang pula Muhammad Kaya memberikan nasihat-nasihat berharga kepada kami selama di Gaza. Salah satu nasehat yang masih kami ingat selalu adalah ketika beliau mengatakan bahwa, dalam menjalankan amanah orang turki memiliki prinsip, “Pantang kembali atau mundur kebelakang jika amanah yang diemban belum selesai dilaksanakan. Karena ketika berangkat menunaikan amanah, kapal yang akan membawa kami kembali sudah kami bakar, tidak ada kata lain selain maju terus meraih kemuliaan disisi Allah Subhanahu wa Ta’ala,” tuturnya.

Sungguh kesempatan dan pengalaman menunaikan amanah tugas di Gaza mengawal pembangunan RSI adalah hal yang luar biasa yang tidak bisa kami ungkapkan dengan kata-kata. [Ahmed Widad]


latestnews

View Full Version