View Full Version
Jum'at, 25 May 2012

Berbeda dengan Ketua Umum PBNU, Muslimat NU Tolak Lady Gaga

JAKARTA (VoA-Islam) – Dalam konferensi pers di Gedung PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta, Kamis (24/5) kemarin, sejumlah ormas Islam menyatakan sikapnya atas penolakan konser Lady Gaga di Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta. Yang menarik, diantara ormas Islam yang ikut menyatakan sikapnya adalah Musimat NU, sebuah underbouw dari Ormas Besar Islam PBNU.

Adalah Hj. Hizbiyah Rohim, MA, Ketua Muslimat NU DKI Jakarta yang ikut menandatangani pernyataan sikap Ormas dan Lembaga Dakwah Islam se-DKI Jakarta tentang Pertujukan Maksiat Pengumbar Sahwat bersama ormas Islam lainnya, seperti Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah DKI Jakarta, Wanita Islam, Sarekat Islam, Aisyah, IMAMI, Persis, DMI, Wahdah Islamiyah, Mathlaul Anwar, dan MIUMI.

Kepada Voa-Islam, Ketua Muslimat NU DKI Jakarta itu mengatakan, kita harus mempertahankan budaya Indonesia. Seperti diketahui, kondisi generasi muda saat ini sangat memprihatinkan, dengan adanya infiltrasi kebudayaan asing yang merusak. “Memang, sebaiknya pertunjukan konser Lady gaga ini tidak diberikan izin oleh pemerintah. Karena lebih besar mudharatnya ketimbang manfaatnya. Kita harapkan ibu-ibu yang mengajak anaknya membeli tiket Lady Gaga memiliki kesadaran, dan tidak menonton konser yang jauh dari nilai-nilai agama dan budaya Indonesia,” kata Ibu Hj. Hizbiyah.

Ketika ditanya, kenapa Muslimah NU seperti melawan arus apa yang dicapkan Ketua PBNU KH. Said Aqil Siradj sebelumnya. Seperti diketahui, Said Aqil Siradj dalam statemennya di TV One mengatakan, “Ada satu juta Lady Gaga atau satu juta Irshad Manji, iman warga NU tidak akan berkurang, akhlaknya tidak akan rusak. Sejak dulu setan dan iblis selalu ada, ada Musa ada Fira’un, ada Muhammad ada Abu Jahal. Warga NU jangan khawatir dengan kedatangan Lady Gaga.”

“Kalau itu, saya tidak mau mengomentari. Saya tidak tahu. Dan bukan kapasitas kami untuk memberi masukan kepada beliau. Di Gedung Dakwah Muhammadiyah ini, kami diundang sebagai pimpinan ormas dan lembaga dakwah Islam se-DKI Jakarta. Sehingga tidak ada salahnya untuk ikut menyatakan sikap bersama. Menjalin ukhuwah itu penting,” kata Hj. Hizbiyah.

Muslimat NU akan mengimbau kepada 10.000 anggotanya di seluruh DKI agar tidak ikut-ikutan membeli tiket dan menonton konser Lady Gaga di Senayan nanti. “Dipengajian-pengajian, kami menghimbau kepada anggota kami agar tidak nonton Lady Gaga,” kata ibu Hizbiyah.

Sikap Bersama Ormas Islam se-DKI Jakarta

Dalam konferensi pers, Agus Suradika (Ketua PW Muhammadiyah DKI Jakarta) bersama sejumlah ormas Islam lainnya mendesak Gubernur DKI Jakarta untuk mencegah penyelenggaraaan segala macam bentuk pertunjukkan maksiat pengumbar sahwat, termasuk konser Lady Gaga di wilayah DKI Jakarta, karena sangat berpotensi merusak akhlak, menimbulkan konflik horisontal dan mengundang datangnya musibah di ibukota Republik Indonesia.

Kedua,mendukung Kepolisian RI dalam hal ini Kapolda DKI Jakarta untuk tidak memberi izin segala macam bentuk keramaian yang menampilkan pornografi, karena jelas bertentangan dengan UU dn ketentuan hukum yang berlaku, termasuk penyelenggaraan konser Lady Gaga.

Ketiga, mengimbau ormas dan lembaga Islam serta seluruh komponen masyarakat Islam untuk bersatu padu menolak pornografi yang sengaja dilakukan oleh musuh-musuh Islam dan negara untuk merusak moral dan akhlak warga bangsa khususnya generasi muda. “Konser Lady Gaga jelas merusak moral anak bangsa,” kata Agus.  

Kehadiran Lady Gaga, sangat bertentangan dengan Islam, dan merupakan perbuatan melawan hukum, serta melanggar Pancasila dan UUD 45. Promotor Gaga juga melanggar UU. 44 Tahun 1928 Bab II pasal 4 ayat 1 tentang pelarangan memproduksi, membuat, memperbanyak, menggandakan, menyebarluaskan, menyiarkan, mengimpor, menawarkan, memperjualbelikan, menyewakan, atau menyediakan pornografi.

“Kita tahu, dalam ajara Islam bulan Rajab adalah Sharul Hurum (bulan suci). Masyarakat DKI dan Indonesia uumnya adalah masayarakat yang religius yang menolak segala bentuk porno aksi dan pornografi. Kami mendesak Kapolda untuk memberi rekomdnasi segala bentuk keramaian yang menampilkan pornografi dan pornoaksi, karena bertentangan dengan hukum dan budaya yang berlaku.”

Dihimbau, seluruh ormas  Islam bersatu padu menolak liberalisasi budaya, pornografi dan pornoaksi olehg kelompok  yang ingin merusak moral adan akhlak anak bangsa, khsusnya generasi muda. “Semoga kapolda tetap tegas dan konsisten, untuk tidak memberi rekomendasi konser Lady Gaga,” kata Agus.

Sebagai umat Islam sudah terlepas dari kewajiban, dengan mengingatkan para pengambil keputusan untuk melakukan hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nialai agama. “Kami tdak masuk domain konflik horisonntal, itu tugas kepolisian,” katanya. Desastian


latestnews

View Full Version