View Full Version
Ahad, 22 Jul 2012

Ribuan Umat Islam Malang: Tegakkan Syariat danTutup Tempat Maksiat!

MALANG (voa-islam.com) - Awal Ramadhan. Umat Islam Malang Raya bersatu dan sepakat untuk memberantas kemaksiatan dan kemungkaran serta berusaha menegakkan syari’at Islam. Satu hari menjelang datangnya bulan Ramadhan, BSM (Barisan Santri dan Masyarakat Muslim Malang Raya) sebagai wadah bersama Umat Islam, mengadakan Tabligh Akbar dan Tarhib Ramadhan 1433 H, Kamis (19/7/2012).

Acara tersebut berlangsung pukul 09.00 sampai dengan 11.30. Start di Stadion Gajayana Malang, kemudian long march menuju Balai Kota Malang. Diakhiri sholat dzuhur berjama’ah di Masjid Ahmad Yani Malang.

Hadir dalam acara tersebut massa dari santri generasi Mujahid, Lembaga Pendidikan Islam Hidayatullah. Juga massa dari hisbah JAT (Jama’ah Ansharut Tauhid) wilayah timur.

Menurut Juru bicara BSM, Ustadz Abu Sholahuddin, diperkirakan sekitar 800 umat Islam yang ikut hadir, dan ditambah dengan yang terus berdatangan, seluruhnya hampir 1000 orang. “Laa hawla  wa la quwwata illa billah,” kata beliau.

Ustadz Muhammad Achwan, selaku Amir binniyabah JAT, menympaikan pesan di sela aksi tersebut. “jika umat Islam tidak diberi hak hidup di bawah syariah, kita akan mengambil untuk penegakan syariat Islam tersebut.  Itu adalah hak dari kaum muslimin, termasuk urusan dalam menegakkan amar ma’ruf nahi munkar,” serunya di tengah ribuan massa yang hadir.

Salah satu perwakilan mahasiswa, Andri, yang juga anggota Gema Salam (Gerakan Mahasiswa untuk Syari’at Islam) Malang, ikut bergabung dalam acara tersebut. “Kita ikut menyampaikan aspirasi umat Islam. Walaupun secara kuantitas kecil, tetapi kami berusaha akan tetap berkontribusi untuk tegaknya Syari’at Islam. Khusunya di Malang Raya. Apapun yang dibutuhkan, kami siap!” ungkapnya tegas.

Amir JAT mudiriyah Malang, Ustadz Winarno menyatakan bahwa ini adalah langkah awal untuk menjalin ukhuwah Islamiyah, dan menjelaskan kepada umat adanya tuntutan syar’i agar berjamaah di berbagai urusan Islam.

“Sehingga mengangkat kemuliaan umat Islam di mata orang-orang kafir dan munafik. Usaha kita menyatukan dan terbentuk sebuah kekuatan,” tegasnya.

Ia juga berharap agar tempat-tempat maksiat tak hanya tutup di bulan Ramadhan tapi selamanya.  “kita berharap tempat-tempat maksiat ditutup tidak hanya di bulan ramadhan. Juga bagi tempat yang sudah mengantongi ijin sebaiknya saat ijinnya habis tidak dikeluarkan ijin baru lagi,” imbuhnya.

Di sela-sela kegiatan, Qoid hisbah wilayah timur JAT, Ustadz Syamsul Bahri menerangkan bahwasannya saat ini hanya menurunkan sebagian anggota hisbahnya saja. Mengingat di daerah lain juga mengadakan kegiatan nahi mungkar yang sama. “Kami menghimbau umat Islam, mari kita berantas maksiat karena ini adalah kewajiban kita bersama,” tuturnya.

Selain itu, Ustadz Basuki, dari FKUI (Forum Komunikasi Umat Islam) Batu, Malang bahwa urusan amar ma’ruf nahi munkar adalah kewajiban seluruh umat Islam. ”Yang pasti, dalam urusan penegakan amar makruf nahi munkar ini, adalah kewajiban seluruh umat Islam. Tanggung jawab orang-orang beriman dihadapan Alloh subhanahu wa ta’ala,” jelas ketua FKUI tersebut. [Muhammad Agus Surosyid]


latestnews

View Full Version