View Full Version
Sabtu, 28 Jul 2012

Menkes Nafsiah Mboi Resah dengan Gerakan Anti Imunisasi

JAKARTA (voa-islam.com) - Maraknya kampanye gerakan anti vaksin ternyata membuat Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi risau. "Saya sangat risau dengan adanya gerakan anti imunisasi, karena kita tahu bahwa seorang bayi kalau ia terinfeksi hepatitis itu kemungkinan jadi kronis kemudian sirosis, kanker hati itu 90 persen," ujar Menkes Nafsiah Mboi disela-sela acara peringatan Hari Hepatitis Sedunia di Gedung Kemenkes, Jakarta, seperti dilansir detik, Sabtu (28/7/2012).

Menkes yang menggantikan mendiang Endang Rahayu Sedyaningsih itu melarang adanya sikap anti imunisasi karena diklaim bisa selamatkan jutaan bayi. "Janganlah anti imunisasi, karena dengan imunisasi kita bisa selamatkan jutaan bayi-bayi kita. Semua bayi dapat imunisasi gratis karena hepatitis ini sudah termasuk imunisasi dasar," ungkapnya.

Padahal sebenarnya Menkes sendiri mengakui jika Hepatitis bisa dicegah melalui menjaga kebersihan. "Hepatitis itu bisa dicegah dan ada macam-macam hepatitis. Hepatitis A ditularkan melalui makanan jadi lewat mulut karena itu kebersihan sangat penting. Perilaku hidup bersih dan sehat sangat penting," ujar Menkes yang pernah menimbulkan kontroversi kampanye pembagian kondom bagi remaja itu.

Selanjutnya, Hepatitis B dan C itu penularannya sama seperti HIV melalui darah, hubungan kelamin atau hubungan seks maupun dari ibu ke bayinya. Oleh karena itu pencegahannya sama yaitu kebersihan, hidup sehat dan menjauhi perilaku berisiko sehingga tidak terjadi penularan itu.

Namun demikian, ia tetap saja menekankan imunisasi dilakukan mulai bayi. "Sekali lagi semua bisa dicegah, kita semua punya pengetahuan dan cara-cara pencegahannya serta pengobatannya itu sangat-sangat mahal. Untuk itu saya akan terus menyuarakan imunisasi-imunisasi mulai bayi," imbuhnya. [Widad/dtk]


latestnews

View Full Version