View Full Version
Senin, 29 Oct 2012

Sunarto Sofyan: Aktivis Masjid Ditangkap Densus 88 saat Bagikan Qurban

JAKARTA (voa-islam.com) – Sunarto Sofyan, yang akrab dipanggil Nanto sehari-hari dikenal sebagai aktivis masjid turut ditangkap oleh Densus 88 pada Sabtu (27/10/2012). Ironisnya ia ditangkap justru ketika sedang membagikan daging qurban saat hari Raya Idul Adha dan tidak ditemukan barang bukti bom.

Saudara kembar Nanto, Sunardi Sofyan membeberkan kronologis penangkapan adiknya, pada hari Sabtu tersebut.

“Saya keluar Gang Kebon Kacang 14 menuju Kebon Kacang 9 itu mau bagikan daging qurban untuk abang saya yang nunggu di mobil, terus adik saya (Sunarto) ditangkap. Saya minta surat penangkapannya tidak dikasih tapi mereka bilang resmi. Terus tim Gegana masuk ke rumah, padahal di rumah ini lagi banyak orang. Keluarga besar saya lagi pada kumpul, karena ketika Idul Adha kita motong 48 ekor sapi, jadi ramai,” ujar Nandi, sapaan akrabnya, saat dihubungi voa-islam.com, Ahad (28/10/2012).

...Saya keluar Gang Kebon Kacang 14 menuju Kebon Kacang 9 itu mau bagikan daging qurban untuk abang saya yang nunggu di mobil, terus adik saya (Sunarto) ditangkap.

 

Ia melanjutkan bahwa tanpa didampingi RT/RW setempat tim gegana dengan seenaknya menggeledah rumah. “Tim gegana itu masuk sendiri, tidak ada pendamping dari RT. Atau RW. Dari pihak keluarga saya protes. Tapi ketika diperiksa sampai ke belakang alhamdulillah tidak ada apa-apa,” sambungnya.

Nandi juga membantah pemberitaan sejumlah media yang mengungkapkan bahwa ditemukan benda berbahaya ataupun bahan pembuat bom di dalam tas ransel milik Nanto yang berada di rumahnya.

“Gegana masuk ke kamar ibu saya, disitu ada tasnya Nanto (Sunarto), tim Gegana minta supaya disuruh buka tas itu. Isinya cuma laptop, charger sama obat asamanya si Nanto. Terus tas itu di bawa ke depan pintu. Tapi yang berkembang di Kebon Kacang itu kan katanya ada bom juga, itu fitnah keji namanya. Kalau ada bom kenapa ditaruh di depan pintu? Kalau memang ada bom harusnya disterilkan dulu dong, radius berapa meter gitu,” jelasnya.

...tim Gegana minta supaya disuruh buka tas itu. Isinya cuma laptop, charger sama obat asamanya si Nanto. Terus tas itu di bawa ke depan pintu. Tapi yang berkembang di Kebon Kacang itu kan katanya ada bom juga, itu fitnah keji namanya

 

Hal yang sama juga ia ungkapkan bahwa di tempat lain yakni di kontrakan Nanto juga sama sekali tak ada barang bukti berupa bahan berbahaya atau bom yang dimiliki oleh Nanto.

“Setelah tidak ada barang bukti, police line dicabut. Ketika saya mau ke Mako Brimob Kelapa Dua Depok untuk melihat adik saya, ketemu dengan teman-teman polisi dari Polsek Tanah Abang 715 terus diajak ke Polsek Palmerah, katanya Nanto belum dibawa ke Mako Brimob dan masih di Polsek Palmerah.

Ternyata di Polsek Palmerah itu tidak ada, ujung-ujungnya saya dibawa ke kontrakannya si Nanto, tapi bukan di Rumah Herman dan David. Di rumah kontrakan Nanto itu pun steril tidak ada apa-apa, police line pun juga dicabut,” bebernya.

Dari penangkapan Nanto yang sama sekali tak ditemukan barang bukti tersebut, pihak keluarga telah melaporkannya kepada TPM. Rencananya hari Senin (29/10/2012) TPM bersama keluarga korban penangkapan Densus 88 akan menggelar konferensi pers di Jl Pinang I no 9 Pondok Labu Jakarta Selatan.  

“Kami sudah telepon pak Michdan dari Tim Pengacara Muslim (TPM), alhamdulillah terhubung dan hari Senin (29/10/2012) insya Allah kami akan ke kantor beliau,” imbuhnya. [Ahmed Widad]


latestnews

View Full Version