View Full Version
Rabu, 02 Jan 2013

Menyedihkan, Di Kota Syariat, Pergantian Tahun Diwarnai Kembang Api

ACEH (VoA-Islam) – Meski Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh mengimbau warga untuk tidak berhura-hura menyambut malam pergantian tahun. Warga diimbau untuk berzikir di masjid dan Meunasah. Ulama Aceh berfatwa, kegiatan membakar kembang api dan berhura-hura masuk dalam katagori haram.  Sebab itu bukan bagian dari budaya Islam.

Wakil Ketua MPU Aceh, Tgk Faisal Ali mengatakan, tiup terompet bukan budaya Islam. “Kita orang beriman. Munculkan ciri Islami karena itu karakternya orang Aceh. Malam pergantian tahun hendaknya diisi dengan kegiatan yang bermanfaat seperti doa di masjid dan surau. Itu untuk merefleksikan malam pergantian tahun dengan memperkuat keimanan warga di negeri serambi Makkah ini.

Aceh memang menerapkan Qanun atau peraturan daerah tentang syariat Islam sejak tahun 2002 silam. Pemerintah Aceh melalui Dinas Syariat Islam Aceh terus berupaya mengimbau masyarakat untuk berperilaku sesuai dengan syariat Islam.

Imbauan Majelis Ulama Aceh untuk tidak merayakan malam pergantian tahun dengan kegiatan yang dianggap hura-hura, sepertinya tak diindahkan warga. Tetap saja ribuan warga ikut memeriahkan malam pergantian tahun dengan kembang api dan meniup terompet.

Dentuman kembang api dan lolongan terompet nyaris menutupi lantunan kumandang ayat suci Al-quran yang dipancarkan dari pengeras suara menara Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. Ribuan warga tumpah ruah menutupi badan jalan di Simpang Lima Banda Aceh.

Dahlia, salah seorang warga yang ikut menyaksikan malam pergantian tahun di Banda Aceh mengaku telah mendengar dan membaca imbauan ulama Aceh itu. Namun kata dia, susah juga melarang warga menyalakan kembang api di malam pergantian tahun baru. “Masyarakat kita juga haus hiburan. Apalagi kan juga setahun sekali,” ujarnya.

Malam tahun baru itu, masyarakat Aceh berkumpul di seputaran Simpang lima dan Jembatan Pante Pirak Banda Aceh. Sesekali masih terdengar suara dentuman kembang api dari berbagai sudut penjuru kota Banda Aceh, meski suara lantunan ayat suci dari menara Mesjid Raya Baiturrahman telah berhenti.
 
Suasana malam pergantian tahun di negeri yang menerapkan syariat islam ini tak beda dengan wilayah lain di tanah air. Sangat disayangkan. (desas/Ant)


latestnews

View Full Version