View Full Version
Selasa, 28 May 2013

Siap Jadi Capres, Dukun Eyang Subur Berniat Ikut Konvensi Demokrat

JAKARTA (voa-islam.com) – Ada benarnya jika sekarang dikatakan sebagai zaman edan. Bayangkan, seorang dukun yang menyebarkan kemusyrikan bakal mencolonkan diri menjadi presiden negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia.

MUI Pusat pernah menyampaikan hasil investigasinya dan menyatakan bahwa terbukti Eyang Subur melakukan praktek perdukunan.

"Ditemukan adanya praktek perdukunan dan peramalan oleh saudara Subur, yang dibuktikan oleh kesaksian (syahadah) sejumlah orang yang sulit untuk terjadinya kebohongan, serta indikasi kuat dalam proses klarifikasi yang menunjukkan adanya praktek yang dimaksud," kata wakil sekjen MUI, Amirsyah Tambunan, Senin (22/4/2013), di kantor MUI Pusat.

Sesuai hasil kajian MUI tahun 2005 dalam Munas dengan momor: 2/MUNAS VII/MUI/6/2005 ditegaskan, praktek perdukunan dan peramalan adalah haram hukumnya.

Seperti diketahui, nama Eyang Subur mencuat setelah berseteru dengan komedian Adi Bing Slamet. Pria gaek yang pernah memiliki 8 istri ini berencana mencalonkan diri sebagai Presiden RI.

Tak main-main, tim sukses Eyang Subur pun mengundang beberapa politikus dan aktivis. Antara lain, mantan Ketua DPC Partai Demokrat Cilacap Tri Dianto dan aktivis yang juga bekas anggota DPR Hatta Taliwang.

Dalam dalam pertemuan itu, Eyang Subur dan tim mengutarakan niat untuk maju sebagai calon presiden dari jalur independen. Tapi, Tri Dianto, mengingatkan bahwa jalur independen hanya ada di pemilihan kepala daerah.

Karena itu, Tri Dianto menyarankan pria yang pernah dinyatakan menyimpang dari aqidah dan syariat Islam oleh MUI itu untuk ikut konvensi capres Demokrat. Meski memang, sebelumnya Eyang sudah tahu dan berencana untuk ikut konvensi.

"Saya jelaskan, hak setiap orang untuk ikut konvensi. Demokrat katanya partai terbuka. Kalau berani membuka, harus berani menerima. Kalau persyaratan memenuhi, nggak ada salahnya ikut daftar sebagai capres dari Partai Demokrat," jelas Tri Dianto di kediaman Eyang Subur di daerah Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin (27/5/2013).

Sementara menurut Hatta Taliwang, Indonesia membutuhkan Capres supranatural seperti Eyang Subur.

“Yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini sudah tidak terjangkau, kita butuh capres supranatural untuk melihat sebaiknya Indonesia bagaimana,“ ujar Hatta Taliwang saat melakukan kunjungan bersama Tri Dianto.

Eyang Subur yang tak hafal surat Al-Fatihah ketika dites oleh MUI Pusat itu digadang-gadang bisa menyelamatkan Indonesia.

“Beliau berhak sebagai warga negara. Barangkali ada kekuatan lain yang bisa menyelamatkan Indonesia, karena Indonesia sudah tidak masuk akal. Kita butuh kekuatan-kekuatan lain yang bisa menyelamatkan Indonesia,“ pungkasnya.  [Widad/dbs]


latestnews

View Full Version